MALANG, iNews.id - Pengidap fetish atau orientasi seksual pada organ nongenital ternyata bisa disembuhkan. Hanya saja prosesnya lama dan harus dilakukan berulang-ulang.
Analisis itu disampaikan Pakar Kesehatan Mental Universitas Brawijaya (UB), Sumi Lestari, menanggapi kabar fetish mukena dengan korban model cantik di Malang. Sumi menyebut, kelainan tersebut bisa diobati dengan sejumlah pendekatan.
"Perlu adanya penanganan secara behavior terapi di terapi dulu. Bagaimana pola pikirnya, perilakunya. Kita buka prosesnya yang namanya psikoterapi," katanya, Sabtu (21/8/2021).
Menurutnya, proses penyembuhan gejala fetish tersebut tidak bisa diperkirakan waktunya. Waktu yang diperlukan biasanya tergantung gejala yang dialaminya. Namun, mayoritas lebih dari satu atau dua tahun.
"Itu panjang. Nggak bisa setahun dua tahun. Bisa lebih cukup panjang, karena sakitnya jiwa, bukan sakit fisik. Kalau sakit fisik misalkan gatal pakai salep. Kalau sakit jiwa, jiwa mana yang akan diobati. Ini yang cukup membutuhkan waktu panjang," ucapnya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait