"Saya juga kaget. Dulu enggak ada seperti itu. Ada makam itu dibangun sama orang-orang yang mungkin sukses atau apa. Bukan hanya untuk usaha untuk politik juga banyak," katanya.
Diketahui, Gunung Kawi terdapat dua tempat yang dijadikan wisata religi dan ziarah. Kedua tempat itu yakni Keraton Gunung Kawi dan Pesarean Gunung Kawi, dua wisata ini terdapat makam yang berbeda. Di Pesarean Gunung Kawi terdapat dua makam yakni Eyang Djoego dan Eyang Raden Mas Iman Soedjono.
Sedangkan di Keraton Gunung Kawi konon terlebih dahulu juga terdapat lima makam. Dua makam merupakan tokoh yang konon sepasang suami istri keturunan dari Mpu Sindok dari Kerajaan Kediri. Kedua makam ini yakni Toenggol Manik Djaja Ningrat dan Toenggol Wati. Sementara tiga makam lainnya yakni makam pengikutnya yakni Eyang Broto, Eyang Djoyo, dan Eyang Hamid.
Warga sekitar kawasan Gunung Kawi sudah membantah adanya mitos pesugihan apalagi yang berujung tumbal tersebut. Hal ini sebagaimana informasi yang beredar di media sosial dan beberapa mitos di masyarakat umum.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait