Dilansir dari buku Gajah Mada karangan Langit Kresna Hariadi, Gajah Enggon adalah salah satu prajurit dalam pasukan khusus Bhayangkara. Tugas pasukan ini adalah melindungi seluruh keluarga Kerajaan Majapahit, ikut andil dalam invasi, menjaga keamanan, dan menegakkan hukum kerajaan.
Gajah Enggon, pengganti Gajah Mada ternyata memiliki nama lain, yaitu Gajah Pradamba. Ketika masih muda, Gajah Enggon telah terkenal memiliki kemampuan kanuragan yang tinggi di antara prajurit-prajurit yang lain.
Saat menjadi bagian dari Bhayangkara, dia ikut serta menyelesaikan Pemberontakan Kuti dan pemberontakan di Sadeng dan Keta. Gajah Enggon juga diangkat sebagai kepala pasukan Bhayangkara.
Tidak ada sumber yang menjelaskan secara lengkap mengenai sosok Gajah Enggon. Pada Kitab Negarakertagama juga tidak memuat Gajah Enggon lantaran baru dilantik 1367. Sementara kitab yang memuat cerita Majapahit tersebut telah siap duluan pada 1365.
Namun, keadaan Kerajaan Majapahit pada saat Gajah Enggon menjadi patih amangkubumi terus menurun. Majapahit terbelah menjadi Majapahit Kulon dan Majapahit Wetan.
Selain itu, daerah kekuasaan Kerajaan Majapahit banyak yang berusaha memisahkan diri untuk membentuk negara sendiri. Masalah tersebut ditambah konflik internal yang menghasilkan perang saudara, dikenal dengan nama Perang Paregreg.
Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait