SURABAYA, iNews.id - Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se-Kota Surabaya menolak pembekuan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim). Penolakan ini dilakukan atas aksi Forum Kader NU yang mendesak pembekuan PCNU Surabaya beberapa waktu lalu.
Ketua MWCNU Kecamatan Wonokromo, Surabaya, M Unzi Fauzi mengatakan, aksi yang meminta PCNU dibekukan tersebut dilakukan orang-orang di luar struktur NU. “Hanya satu orang yang berada di struktur NU, yakni ketua MWCNU Sukomanunggal. Lainnya bukan,” katanya, Jumat (11/9/2020).
Tak hanya itu, dia juga menilai desakan pembekuan PCNU sebagai tindakan pelecehan. Mereka telah membuat tulisan tidak pantas yang ditujukan kepada para kiai.
“Itu bukan akhlak orang NU,” ujarnya.
Fauzi mengatakan, hingga saat ini seluruh MWCNU di Surabaya solid di bawah kepemimpinan Rais Syuriyah dan Tanfidiyah NU (KH Mas Sulaiman-KH Muhibbin Zuhri). Mereka juga akan mendukung dan mengawal duet kepemimpinan tersebut hingga akhir masa jabatan.
Atas sikap tersebut, Fauzi mengaku, seluruh perwakilan MWCNU se-Kota Surabaya telah menandatangani pernyataan sikap dan menyerahkannya kepada PWNU Jatim. Tujuannya untuk meminta penjelasan terkait isu-isu yang berkembang di luar termasuk adanya pihak yang meminta PCNU Surabaya dibekukan.
“Forum MWCNU Bersatu ini mengantarkan surat yang kemarin kita tandatangai bersama. Kita datang ke PWNU Jatim dalam rangka bertabayun, bersilaturahmi dengan PWNU,” katanya.
Diketahui dinamika tersebut bermula dari beredarnya video yang berisi ekspresi gembira sejumlah pengurus PCNU Surabaya saat PDI Perjuangan memberikan rekomendasi kepada Eri Cahyadi. Atas aksi tersebut, sekelompok orang yang mengatasnamakan Forum Kader NU melayangkan protes.
Pasalnya, ekspresi suka cita tersebut dilakukan pengurus NU di kantor PCNU Surabaya. Mereka menilai kegiatan tersebut tidak etis dan menjatuhkan marwah jamiyah NU.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait