Saat itu, Fatmawati belum lama melahirkan Guntur Soekarnoputra. Bung Karno tidak ingin meninggalkan istri dan anak pertamanya yang masih bayi. Keduanya dibawa serta masuk ke dalam mobil.
Saat yang sama, sebuah mobil Ford lain juga mendatangi rumah Bung Hatta. Saat dijemput dan kemudian dibawa pergi, Bung Hatta juga sedang makan sahur.
Kedua mobil Ford melaju di atas jalan Jatinegara meninggalkan Kota Jakarta. Perjalanan sempat tersendat saat hendak melalui pos penjagaan militer Jepang di dekat penjara Cipinang.
Agar tentara Jepang tidak curiga, para pemuda mengganti kendaraan dengan mobil panser terbuka. “Soekarno dan Hatta, juga untuk menghindari rasa curiga, memakai seragam Peta”.
Semua berjalan sesuai rencana. Dua jam kemudian rombongan sampai di Rengasdengklok. Pemuda Soetjipto langsung mengembalikan mobil panser terbuka ke Jakarta sembari memberitahu jaringan di Jakarta bahwa rombongan sudah tiba di Rengasdengklok dengan selamat.
Oleh para pemuda, Bung Karno dan Bung Hatta ditempatkan di ruang tunggu. Pemuda Singgih lalu bertanya kepada Bung Karno, apakah bersedia mengumumkan kemerdekaan tanpa melibatkan Jepang?
Saat bertanya, Singgih sengaja membarengi dengan meletakkan senapannya di atas meja.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait