JAKARTA, iNews.id - Sayuti Melik sang pengetik naskah teks Proklamasi Kemerdekaan nyaris tewas saat disergap oleh sekelompok pemuda. Seorang rekan sesama bekas tahanan di Boven Digul menyelamatkan nyawa Sayuti Melik.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, Sayuti Melik bekerja sebagai pembantu Gubernur Jawa Tengah Wongsonegoro. Dia menangani bidang kerakyatan. Sesuai tugasnya, dia diutus memantau wilayah Karesidenan Pekalongan yang saat itu tengah bergolak.
Pergolakan sosial politik dipicu adanya pro dan kontra antara kaum nasionalis dengan pejabat Pangreh Praja Pekalongan yang memilih tetap patuh kepada Jepang.
Kabar kemerdekaan Indonesia baru diketahui rakyat Pekalongan pada 18 Agustus 1945. Terdengarnya kabar kemerdekaan mendorong kaum nasionalis bergerak mengibarkan bendera Merah Putih.
Namun pejabat Pangreh Praja menghalangi. Sejumlah bendera Merah Putih yang sempat berkibar diturunkan paksa dengan alasan belum mendapat perintah dari Dai Nippon (Jepang).
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait