Lebih dari itu, Safrudin juga mengimbau agar ke depannya pemerintah melibatkan ulama maupun tokoh masyarakat sebelum mengambil kebijakan yang sensitif seperti investasi miras. Menurutnya, masukan ulama bisa dijadikan dasar untuk kebijakan.
"Masukan-masukannya ini bisa dijadikan sebuah kebijakan yang pas sehingga nanti tidak dipotong di jalan lagi," ucapnya.
Menurut Syafrudin, pelibatan ulama sangat penting sekali, terutama untuk hal-hal yang bersifat aqidah. "Kami tahu mayoritas penduduk Indonesia kan muslim. Maka tentu kebijakan-kebijakan itu akan bersinggungan dengan agama seperti model minuman keras atau hal lain yang mungkin mirip seperti itu," ujarnya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait