Wagub Emil Dukung Pemanfaatan Teknologi Demi Inovasi Pengrajin Jatim
 
                 
             
                "Kita berani bayar tinggi buat tas-tas designer, kenapa kemudian kita tidak support produk kita yang jelas eksotis dan exquisite? Tugas Dekranasda di sini harus mengincar segmen yang tepat agar nilai batik ini meningkat. Tapi sebagai warga Jatim, kita juga harus menghargai kerajinan-kerajinan ini," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Jatim Arumi Bachsin Emil Elestianto Dardak mengatakan bahwa tantangan yang dihadapi industri sekarang ini yakni regenerasi pengrajin. Mengingat, kebanyakan pengrajin lebih memilih anak-anaknya bekerja kantoran.
"Ini paradigma yang salah. Justru sekarang yang penting itu adalah kreativitas. Mengingat hampir semua tugas kantoran sekarang sudah bisa digantikan oleh software," ucapnya.
Arumi mengatakan, industri kerajinan merupakan bidang profesional yang bersifat dinamis. Di mana, setiap orang harus terus menjadi long life learner yang dapat mengembangkan kapasitas dan harus terus bisa meningkatkan adaptabilitas terhadap tren-tren yang berkembang di Indonesia.
"Maka sebenarnya anak-anak muda bisa dengan bangga terjun di dalam industri ini. Karena sektor ini butuh kreativitas dan pengetahuan akan teknologi untuk pemasaran dan promosi. Jadi saya pikir, anggapan kalau generasi muda tidak bisa jadi pengrajin sudah tidak relevan lagi," katanya.
Editor: Ihya Ulumuddin
 
                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                     
                                 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                