Viral Pria di Malang Aniaya Perempuan Berjilbab, Diduga karena Asmara

MALANG, iNews.id - Video seorang laki-laki menganiaya perempuan di sebuah konter ponsel viral di media sosial. Pada video berdurasi 2,14 menit memperlihatkan seorang laki-laki bertopi memukuli perempuan berjilbab dengan membabi buta.
Video penganiayaan tersebut pertama kali diunggah akun Instagram @malangraya_info dan langsung viral. Dalam keterangan video tersebut disebutkan aksi penganiayaan terjadi di sebuah konter handphone yang di Jalan Kebalen Wetan, Kelurahan Kota Lama, Kota Malang.
"Terjadi Kekerasan diduga karena Percintaan. Lokasi Htm Cell daerah pasar kebalen Kota Lama Kedung Kandang," tulis akun @malangraya_info.
Tindakan kekerasan yang dilakukan seorang pria ini terekam kamera CCTV yang terpasang di toko ponsel. Dari keterangan video, kekerasan terjadi pada Rabu (28/4/2021) sekitar pukul 18.40 WIB.
Pada rekaman itu, laki-laki berjaket jeans dan bertopi merah berbicartadengan seorang perempuan yang menjaga toko handphone tersebut.
Tak berselang lama tiba-tiba pria tersebut memasuki toko dan memukuli perempuan yang tengah menjaga toko. Aksi pemukulan ini sempat dilihat oleh tiga orang, dua di antaranya anak kecil, dan satu perempuan, yang diduga akan membeli sesuatu di toko handphone tersebut.
Namun, pria tersebut abai. Dia terus memukul perempuan itu berkali-kali. Bahkan pukulan yang dilakukan sang pria membuat kepala sang perempuan muda terbentur etalase toko handphone.
Namun bukannya menghentikan ulahnya, sang pria justru dengan kencang beberapa kali memukul kepala perempuan muda hingga hijab yang dipakainya terlepas dan tubuhnya terjatuh ke lantai konter.
Saat terjadi pemukulan itu, sebenarnya ada seorang laki-laki dewasa berpakaian putih dan mengenakan sarung yang datang ke konter. Namun dia hanya menonton saja dan kembali memalingkan wajahnya.
Kapolsek Kedungkandang Kompol Yusuf Suryadi mengatakan, pihaknya telah menindaklanjuti pasca adanya video dugaan pemukulan ke perempuan yang viral tersebut. "Kami sudah menindaklanjuti video itu, saat ini dalam penyelidikan," katanya.
Editor: Ihya Ulumuddin