Transformasi SPMT, Bongkar Muat di Terminal Jamrud Surabaya Kini Lebih Cepat

Lebih Mudah dan Cepat
Tetapi, masa-masa sulit itu sudah berlalu. Zainul kini tak lagi repot cepat-cepat turun dari kapal menuju kantor untuk sekadar menginput data. Cukup menyampaikannya lewat HT kepada petugas di ruang IPC sambil melepas lelah di bawah bayangan kapal.
Zainul mengatakan, perubahan layanan di terjadi sejak merger PT Pelindo dua tahun lalu. Saat itu semua pekerjaan di bawah subholding PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) sudah terintegerasi dengan deretan layar monitor cekung di ruang IPC Terminal Jamrud.
Melalui layar itu seluruh aktivitas bongkar muat di Terninal Jamrud dan Nilam-Mirah terawasi satu per satu. “Kami yang di kapal laporan, lalu petugas di ruang IPC mencocokkan,” katanya.
Proses check adn recheck antara foreman di lapangan dan petugas di depan layar monitor IPC penting sekali untuk menghindari kesalahan. Sebab, boleh jadi petugas di lapangan salah hitung, sehingga pantauan lewat layar monitor bisa membenarkannya.
Selain aktivitas bongkar muat, petugas di ruang IPC juga bisa mengawasi semua kegiatan yang ada di dalam terminal, dari mulai truk masuk, mengangkut barang hingga keluar lagi. Sebelumnya, proses itu dilakukan secara manual dengan menugaskan Tenaga Harian Lepas (THL) sebagai pencatat.
Begitu ada pekerjaan bongkar muat, petugas THL akan dipanggil untuk bekerja. Tugasnya mencatat nomor polisi truk yang akan mengangkut barang, jumlah tonasenya, jenis barang yang akan dimuat hingga nama kapal yang mengangkut barang.
“Sekarang petugas lepas itu tidak ada. Semua dikendalikan di ruang planner (IPC),” katanya.
Pencatatan itu penting untuk memastikan tidak ada kesalahan, penyalahgunaan atau bahkan kebocoran dalam proses bongkar muat. Karena itu semua unit armada yang masuk untuk mengangkut barang harus terekam.
Bahkan, sopir truk juga harus membawa Surat Perintah Mukai Kerja (SPMK), semacam kartu kendali yang sudah dilengkapi dengan barcode. Tanpa surat kendali tersebut, portal di dalam terminal tidak akan terbuka.
SVP Sekretariat Perusahaan Pelindo Multi Terminal Fiona Sari Utami melalui siaran pers Pelindo, mengatakan, transformasi dan standardsasi operasi berbasis planning dan control dilakukan untuk meningkatkan layanan di SPMT. Program itu pula yang dijalankan di SPMT branch Terminal Jamrud Nolam Mirah, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Program tersebut kata Fiona dijalankan dengan berpegang pada enam pilar transformasi kepelabuhanan yaitu proses bisnis, teknologi, peralatan, SDM, Infrastruktur, dan HSSE. Proses transformasi di pilar Proses Bisnis mengimplementasikan operasional berbasis planning & control. Sedangkan pilar teknologi mengimplementasikan Pelindo Terminal Operating System-Multipurpose (PTOS-M).
“Untuk transformasi di pilar Infrastruktur penekanannya pada pembangunan Integrated Planing & Control Room, dan transformasi di pilar Safety menitikberatkan pada pemasangan marka jalur, sertifikasi safety, serta peningkatan awareness k3 di lingkungan kerja,” katanya.
Editor: Ihya Ulumuddin