get app
inews
Aa Text
Read Next : Dugaan Korupsi Pengadaan Kapal Rp135,8 Miliar, Kejati Sumut Geledah Kantor Pelindo Belawan  

Transformasi SPMT, Bongkar Muat di Terminal Jamrud Surabaya Kini Lebih Cepat 

Rabu, 20 September 2023 - 23:47:00 WIB
Transformasi SPMT, Bongkar Muat di Terminal Jamrud Surabaya Kini Lebih Cepat 
Ruang Planning and Control Terminal Jamrud Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. (istimewa).

SURABAYA, iNews.id - Tranformasi berbasis planning dan control membuat layanan di Subholding PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) Jamrud Surabaya semakin prima. Pekerjaan bongkar muat kini lebih efisien dan cepat dengan layanan berbasis teknologi.

Mesin HMC (Harbour Mobile Crane)  terus bergerak memindahkan  tumpukan karung tepung dari atas kepal tongkang. Dalam hitungan menit, crane yang dioperasikan seorang operator itu sukses mendaratkan karung-karung ke atas truk kontainer dengan rapi. 

Dari atas kapal, Zainul (46) sibuk berkomunikasi dengan handy talky (HT). Setelah itu dia mengepalkan tangan ke atas, memberi isyarat kepada operator HMC bahwa bongkar muat barang siang itu sudah selesai.

“Alhamdulillah, kapal sudah kosong. Tinggal menunggu giliran kapal selanjutnya,” katanya sambil mengaitkan HT di pundak. 

Selama bekerja, Zainul tidak pernah lepas dengan benda mungil itu. Sebab, dari alat itulah semua pekerjaan bongkar muat kapal dikendalikan. Dari mulai berkomunikasi dengan operator HMC, hingga membuat laporan kepada petugas pengawas di ruang Integrated Planning dan Control (IPC).

Standard Operating Procedur (SOP) itu wajib dia lakukan sebagai foreman atau penanggung jawab operasional bongkar muat di atas kapal. Begitu pekerjaan selesai dia harus melaporkan semuanya kepada pengawas, terutama mengenai jumlah barang yang dibongkar. 

Laporan itu kata Zainul sangat penting karena berhubungan dengan tagihan. Tagihan Pelindo kepada kapal pengangkut barang serta pembayaran premi kepada operator. 

“Kalau salah hitung, bisa-bisa tagihan ada selisih. Angkanya lumayan lho. Sekali angkut bisa Rp150.000,” kata karyawan PT Pelindo Daya Sejahtera ini. 

Bukan hanya Pelindo sebagai perusahaan, kesalahan hitung itu juga bisa merugikan operator HMC. Sebab, traget produktivitasnya tidak terpenuhi, sehingga tidak bisa mendapatkan pembayaran premi. 

Saking pentingnya, dulu foreman seperti dirinya harus bekerja lebih ekstra.  Begitu bongkar selesai, dia harus cepat-cepat pergi ke kantor untuk menginput data lewat komputer. 

Data yang diinput itu meliputi jumlah barang yang dibongkar berapa, yang sudah diangkut berapa, sisa berapa, mulai pemuatan jam berapa dan selesai jam berapa. "Semua harus diinput, lalu dishare di grup. Lumayan ribet," katanya.

Lebih Mudah dan Cepat 

Tetapi, masa-masa sulit itu sudah berlalu. Zainul kini tak lagi repot cepat-cepat turun dari kapal menuju kantor untuk sekadar menginput data. Cukup menyampaikannya lewat HT kepada petugas di ruang IPC sambil melepas lelah di bawah bayangan kapal. 

Zainul mengatakan, perubahan layanan di  terjadi sejak merger PT Pelindo dua tahun lalu. Saat itu semua pekerjaan di bawah subholding PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) sudah terintegerasi dengan deretan layar monitor cekung di ruang IPC Terminal Jamrud. 

Melalui layar itu seluruh aktivitas bongkar muat di Terninal Jamrud dan Nilam-Mirah terawasi satu per satu. “Kami yang di kapal laporan, lalu petugas di ruang IPC mencocokkan,” katanya. 

Proses check adn recheck antara foreman di lapangan dan petugas di depan layar monitor IPC penting sekali untuk menghindari kesalahan. Sebab, boleh jadi petugas di lapangan salah hitung, sehingga pantauan lewat layar monitor bisa membenarkannya. 

Selain aktivitas bongkar muat, petugas di ruang IPC juga bisa mengawasi semua kegiatan yang ada di dalam terminal, dari mulai truk masuk, mengangkut barang hingga keluar lagi. Sebelumnya, proses itu dilakukan secara manual dengan menugaskan Tenaga Harian Lepas (THL) sebagai pencatat.

Begitu ada pekerjaan bongkar muat, petugas THL akan dipanggil untuk bekerja. Tugasnya mencatat nomor polisi truk yang akan mengangkut barang, jumlah tonasenya, jenis barang yang akan dimuat hingga nama kapal yang mengangkut barang.

“Sekarang petugas lepas itu tidak ada. Semua dikendalikan di ruang planner (IPC),” katanya. 

Pencatatan itu penting untuk memastikan tidak ada kesalahan, penyalahgunaan atau bahkan kebocoran dalam proses bongkar muat. Karena itu semua unit armada yang masuk untuk mengangkut barang harus terekam. 

Bahkan, sopir truk juga harus membawa Surat Perintah Mukai Kerja (SPMK), semacam kartu kendali yang sudah dilengkapi dengan barcode. Tanpa surat kendali tersebut, portal di dalam terminal tidak akan terbuka. 

SVP Sekretariat Perusahaan Pelindo Multi Terminal Fiona Sari Utami melalui siaran pers Pelindo, mengatakan, transformasi dan standardsasi operasi berbasis planning dan control dilakukan untuk meningkatkan layanan di SPMT. Program itu pula yang dijalankan di SPMT branch Terminal Jamrud Nolam Mirah, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. 

Program tersebut kata Fiona dijalankan dengan berpegang pada enam pilar transformasi kepelabuhanan yaitu proses bisnis, teknologi, peralatan, SDM, Infrastruktur, dan HSSE. Proses transformasi di pilar Proses Bisnis mengimplementasikan operasional berbasis planning & control. Sedangkan pilar teknologi mengimplementasikan Pelindo Terminal Operating System-Multipurpose (PTOS-M).

“Untuk transformasi di pilar Infrastruktur penekanannya pada pembangunan Integrated Planing & Control Room, dan transformasi di pilar Safety menitikberatkan pada pemasangan marka jalur, sertifikasi safety, serta peningkatan awareness k3 di lingkungan kerja,” katanya.

Transformasi SPMT Branch Terminal Jamrud Nilam Mirah pada prosesnya memberikan dampak positif kepada layanan operasional yang diberikan, salah satunya peningkatan positif pada waktu sandar hingga produktivitas.

Dia menyebutkan, pada Januari 2023, kegiatan bongkar curah kering komoditi PKE dengan jumlah tonase 1.789 ton mencatat angka port stay 2,2 hari. Sementara setelah transformasi pada bulan Mei 2023 kegiatan bongkar curah kering komoditi PKE dengan jumlah tonase yang lebih besar yaitu 1.898 ton. 

Sedangkan angka Port Stay mampu diminimalisasi menjadi 1,13 hari, serta mengalami peningkatan produktivitas bongkar per hari yaitu pada Januari 2023 mencapai 596 T/S/D meningkat hingga 182 persen menjadi 1682 T/S/D setelah transformasi pada bulan Mei 2023.

Pengguna Jasa Bahagia

Transformasi berbasis planning dan control di SPMT branc Jamrud Mirah Nilam Tanjung Perak Surabaya dirasakan betul manfaatnya oleh pengguna jasa Charoen Pokphand Indonesia Idam Kholid. Selain tidak ada pungli, proses bongkar muat kapal juga lebih cepat dari biasanya. 

Tak hanya itu, pososi barang juga bisa dilacak, sekalipun masih di perjalanan. Hal itu memudahkan dirinya untuk mengurus dokumen karantina bila dibutuhkan, bahkan saat barang belum sampai di pelabuhan. 

“Proses karantina juga butuh waktu. Kalau dokumen bisa diurus lebih awal, tentu memudahkan,” katanya. 

Manfaat berbeda dirasakan Doni dari PT Sinma Line. Menurutnya, adanya planner dan barcode membuat proses trucking lebih lancar. Apalagi, alur truk di Terminal Jamrud saat ini juga dibikin berbeda antara pintu masuk dan keluar, sehingga meminimalisasi terjadinya penumpukan. 

“Penerangan yang baik dan adanya toilet yang bersih serta musholla hingga shelter membuat pengguna jasa seperti kami menjadi lebih nyaman dan tenang saat bekerja di lapangan,” tuturnya.

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut