Tragedi Pantai Drini Tewaskan 4 Siswa SMP 7 Mojokerto, Pemprov Jatim Evaluasi Study Tour

MOJOKERTO, iNews.id - Pj Gubernur Jawa Timur (Jatim) Adhy Karyono mengevaluasi program study tour, maupun karyawisata atau outing class usai tragedi Pantai Drini yang menewaskan empat siswa SMP 7 Mojokerto. Destinasi yang dituju harus dipastikan keamanannya, terlebih kegiatan outing class ini dilakukan di musim penghujan.
"Pertama, kita pastikan destinasi yang akan dituju betul-betul aman. Apalagi pada musim rawan bencana hidrometeorologi seperti ini yang punya potensi sangat besar, termasuk gelombang tinggi. Sehingga yang harus dilakukan adalah menghindari tempat-tempat wisata yang berisiko hidrometeorologi tinggi," ujar Adhy saat takziah di rumah duka empat pelajar SMP Negeri 7 Kota Mojokerto yang meninggal terseret ombak Pantai Drini, Kabupaten Gunungkidul, Kamis (30/1/2025).
Menurut Adhy, program karyawisata sebenarnya baik untuk perkembangan dan pendidikan siswa-siswi. Meski begitu, keamanan dan keselamatan harus tetap menjadi prioritas utama.
"Kedua tentu terkait dengan keamanannya. Bagaimana anak-anak bisa bermain dengan aman di tempat yang memang ada pendampingnya," kata Adhy.
"Harus benar-benar terjadwal dengan kondusif termasuk memperhatikan waktu istirahat siswa. Setiap sekolah tentunya harus memperhatikan keselamatan dan keamanan dari sebuah perjalanan," ucapnya lagi.
Evaluasi program ini bukan hanya berlaku di Mojokerto saja, namun untuk seluruh kabupaten/kota di Jatim. Diharapkan, ke depan karyawisata seperti ini akan lebih aman dari segi pengawasan, pendampingan dan pemilihan destinasi.
"Tentunya kami minta semua baik Dinas Pendidikan maupun kepala sekolah bisa memperhatikan ini. Termasuk penggunaan kendaraan harus diperhatikan kelayakannya, jangan hanya karena harga murah," ujar Adhy.
Diketahui, 13 siswa SMPN 7 Kota Mojokerto terseret ombak di Pantai Drini, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta saat mengikuti program outing class, Selasa (28/1/2025). Sebanyak sembilan orang berhasil diselamatkan, sedangkan tiga siswa lainnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Satu korban terakhir ditemukan juga meninggal dunia, Rabu (29/1/2025).
Identitas para korban yakni Malven Yusuf Adh Dhuqa (13), Alfian Aditya Pratama (13) serta Rifky Yoeda Pratama (13) yang merupakan warga Kota Mojokerto. Kemudian Bayhaki Faqtyansah (13) warga Kabupaten Mojokerto.
Editor: Donald Karouw