5 Tokoh Pertempuran Surabaya, Nomor 3 Pernah Tolak Permintaan Presiden Soekarno
4. Gubernur Suryo

R Soeryo merupakan gubernur pertama yang memimpin Jawa Timur. Bernama lengkap Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo atau lebih dikenal sebagai Gubernur Suryo. Lahir di Magetan, 09 Juli 1898.
Dua bulan setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, pihak Inggris memerintahkan agar rakyat Indonesia menyerahkan seluruh senjatanya. Pada 26 Oktober 1945, Gubernur Suryo dan Jenderal AWS Mallaby melaksanakan perundingan mengenai gencatan senjata agar tidak terjadi pertumpahan darah. Namun, perundingan itu tidak menghasilkan kesepakatan dan pertempuran tetap terjadi.
Presiden Soekarno pun datang ke Surabaya untuk membantu kedua pihak berdamai. Namun, suatu insiden yang menewaskan Jenderal AWS Mallaby membuat Inggris marah dan memberi ultimatum.
Gubernur Suryo diserahkan keputusan sepenuhnya oleh Presiden Soekarno terhadap apa yang ingin Surabaya perbuat. Melalui siaran radio, Gubernur Suryo menyerukan bahwa Surabaya akan melakukan perlawanan terhadap ultimatum Inggris.
Akhirnya, terjadi pertempuran melawan Inggris di Surabaya. Pertempuran yang bermula tanggal 10 November 1945 itu pun berjalan selama tiga minggu.
5. Mohammad Mangoendiprodjo

Tokoh pertempuran Surabaya ini merupakan pahlawan nasional keturunan Kesultanan Demak. Mohammad Mangoendiprodjo merupakan cicit Setjodiwirjo atau Kyai Ngali Muntoha, kawan seperjuangan Pangeran Diponegoro.
Pada 1944, Mohammad Mangoendiprodjo menjadi bagian dari tentara PETA. Dia sempat diberi tanggung jawab sebagai Komandan Batalyon di Sidoarjo. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Presiden Soekarno membentuk BKR dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Mohammad Mangoendiprojo didapuk menjadi pemimpin TKR Jawa Timur. Suatu waktu, dia bersama AWS Mallaby melakukan kegiatan patroli untuk memantau gencatan senjata. Nahas, terjadi konflik yang membuatnya disandera dan AWS Mallaby tewas.
Inggris marah atas kematian AWS Mallaby dan menuntut Surabaya agar menyerahkan diri. Pernyataan itu tentu ditolak oleh Mohammad Mangoendiprojo serta seluruh pemuda Surabaya.
Pertempuran pun akhirnya meletus. Mohammad Mangoendiprojo turut memimpin pertempuran di Surabaya agar tidak jatuh kembali ke tangan sekutu.
Itulah lima tokoh pertempuran Surabaya. Semoga menambah pengetahuan Anda tentang sejarah, ya.
Editor: Ihya Ulumuddin