Terungkap, Inspirasi Pakaian Islami Pangeran Diponegoro dari Sahabat di Arab

MALANG, iNews.id - Pangeran Diponegoro konon memiliki sahabat dekat dari negeri Arab yang memengaruhi penampilannya. Ya, meski Pangeran Diponegoro berasal dari Jawa dan kalangan ningrat, selama ini dia digambarkan dengan pakaian Islami, berjubah dan sorban putih.
Busana sang pangeran ini konon terinspirasi dari sahabatnya dari Jeddah, Arab Saudi. Namanya Syekh Abdul Ahmad bin Abdullah Al-Ansari, laki-laki asal Jeddah, Arab Saudi. Sosoknya menikahi putri Pangeran Blitar I, putra Sultan Hamengkubuwono I.
Sosok Syekh Abdul Ahmad merupakan pedagang yang sering melakukan aktivitas perdagangannya di Yogyakarta dan Semarang. Dia barangkali terus memberikan informasi-informasi kepada Diponegoro tentang perkembangan situasi politik di luar wilayah kerajaan.
Dikutip dari "Takdir Riwayat Pangeran Diponegoro : 1785 - 1855", dikisahkan sebagai seorang syarif yang besar di negara Arab membuatnya memberi pengaruh ilmu agama kepada Pangeran Diponegoro. Kehadiran Syekh Abdul Ahmad di Tegalrejo dengan mengenakan sorban dan jubah putih kemungkinan merupakan sumber inspirasi Pangeran Diponegoro yang berbusana gaya Arab selama masa Perang Jawa.
Selain Syekh Abdul Ahmad, orang-orang terdekat sang pangeran di Tegalrejo juga konon memiliki pengaruh besar. Salah satunya menantu sang sahabat dari Arab yakni Ahmad. Ahmad gugur ketika mempertahankan markas besar Pangeran Diponegoro di Selarong pada awal Oktober 1825.
Raden Mas Alip (1808-1860), salah seorang putra Pangeran Diponegoro dari selir, pernah mengatakan bahwa dua orang Arab kelahiran Jeddah ini ada di antara para penasihat terpenting ayahnya dalam masa persiapan menjelang Perang Jawa.
Konon Pangeran Diponegoro juga berteman dengan para bandit atau pelaku kriminal dunia hitam Yogyakarta. Konon merekalah yang juga membantu sang pangeran selama Perang Jawa pecah.
Editor: Donald Karouw