SURABAYA, iNews.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa merespons tudingan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim menutupi data Covid-19. Hal ini disampaikannya melalui unggahan di akun Instagram @khofifah.ip.
Khofifah mengungkapkan, Pemprov Jatim menjunjung tinggi transparansi data Covid-19 yang notabene menjadi parameter penanggulangan dan kebijakan.
Satgas Covid-19 Jatim: 40 Persen Lebih Pasien Corona Meninggal di UGD
“Kami berkomitmen menyajikan data yang reliable, realtime serta interoperable mengenai kondisi Pandemi Covid-19 di Jatim sesuai dengan laporan 38 kabupaten kota setiap harinya. Data tersebut bisa diakses siapapun melalui kanal infocovid19.jatimprov.go.id,” tulis Khofifah dikutip, Selasa (27/7/2021).
Dalam unggahan tersebut, Khofifah mengatakan, pada web infocovid19 Jatim, terdapat lebih dari 80 variabel dari tiap kabupaten/kota dibuka secara publik dan dapat diakses siapa saja. Mulai dari kasus, kontak erat, testing bahkan jumlah yang dirawat dan isoman.
Pangdam Brawijaya Tegaskan Tidak Ada Lagi Warga Isoman di Jatim, Harus Isoter
“Ini sistem terlengkap di Indonesia,” kata Khofifah.
Satgas Covid-19 Jatim: Pasien Isoman Tidak Bisa Diobati secara Ngawur
Dia menambahkan, sistem ini berbasis bottom up sehingga data yang ditampilkan laporan masing-masing kabupaten dan kota. Selama ini, kata dia, banyak organisasi-organisasi relawan yang membantu mengawal data tersebut.
“Jatim selalu lengkap dan transparan,” tulisnya.
Percepat Herd Immunity, Forkopimda Jatim Maksimalkan Vaksinasi di Kampus
Sebelumnya, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jatim Sutrisno menyebut banyak kasus kematian pasien Covid-19 yang tidak dicatat dan dilaporkan. Bahkan, dia mengkritisi lemahnya tes Covid-19 pada warga Jatim.
“Sehingga, data-data tersebut tidak layak dijadikan pertimbangan dalam mengambil keputusan,” katanya.
Kematian Covid-19 Terbanyak di Jatim Capai 18.158 Orang, Jateng Urutan Kedua
Editor: Donald Karouw