get app
inews
Aa Text
Read Next : 4 Warga Pontianak Positif COVID-19, 2 Pasien Dirawat 2 Isolasi Mandiri

Satgas Covid-19 Jatim: Pasien Isoman Tidak Bisa Diobati secara Ngawur

Selasa, 27 Juli 2021 - 08:47:00 WIB
Satgas Covid-19 Jatim: Pasien Isoman Tidak Bisa Diobati secara Ngawur
Ilustrasi pasien Covid-19 (Foto: Sindonews)

SURABAYA, iNews.id - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Jawa Timur (Jatim) meminta pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri dengan gejala ringan tetapi memiliki komorbid agar menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Darurat Lapangan. Hal ini untuk mengantisipasi agar keadaan pasien tidak semakin memburuk yang berujung pada kematian.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jatim Makhyan Jibril mengakui saat ini banyak pasien Covid-19 yang meninggal dunia ketika menjalani isoman. Namun begitu, dirinya tidak mengetahui angka detail jumlahnya secara pasti.

"Pasien isoman di rumah tetap memerlukan perhatian. Terutama dalam tata cara pengobatan yang sesuai dengan anjuran dokter," katanya, Selasa (27/7/2021).

Sejauh ini, kata dia, Satgas Penanganan Covid-19 Jatim masih melakukan analisis penyebab secara pasti banyak pasien Covid-19 yang isoman dan meninggal dunia. 

"Kemungkinan besar, isoman yang tidak dirawat atau tidak diobati dengan cara yang pas, atau bahkan mereka tidak mau tes, itu yang kemudian meninggal dunia. Jadi ada banyak faktor yang mempengaruhi kenapa isoman banyak meninggal,” ujarnya.

Dia menambahkan, rata-rata kondisi pasien isoman pada hari keenam tiba-tiba drop yang ditandai dengan menurunnya saturasi. Padahal selama isoman beberapa hari sebelumnya seperti tidak ada apa-apa.

Pasien isoman perlu mendapat pengawasan, sebab jika saturasi turun dan tidak segera ditangani dengan baik akan lebih berbahaya. Bahkan, kondisi saat ini banyak orang isoman dengan mengonsumsi obat-obatan dari rekomendasi orang lain.

"Yang mengawasi pasien isoman harus tenaga medis. Pasien isoman tidak bisa diobati secara ngawur dari rekomendasi obat ABC. Padahal OTG belum butuh antivirus, atau sebaliknya gejala sedang butuh obat tetapi tidak mendapatkan obat yang seharusnya,” katanya.

Editor: Nani Suherni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut