Tebing Sungai Bengawan Solo Longsor, Puluhan Rumah Warga Terancam
BOJONEGORO, iNews.id - Sebanyak tiga titik tebing Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Jawa-Timur longsor. Peristiwa tersebut dipicu adanya erosi pascapasang surutnya tinggi muka air saat musim penghujan. Kondisi itu membuat puluhan rumah di dekat bantaran sungai terpanjang di Pulau Jawa ini terancam, Selasa (30/1/2018) pagi.
Salah satu titik tebing Sungai Bengawan Solo yang longsor ini berada di Desa Sranak, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Menurut warga, longsor dengan panjang sekitar empat ratus meter ini sudah berlangsung sejak sebulan terakhir.
Kondisi tersebut dipicu adanya erosi atau material tebing yang hanyut terbawa derasnya arus sungai. Akibatnya, puluhan rumah di desa tersebut terancam jika longsor tebing terus meluas. “Ya sekitar ada 21 rumah yang terancam longsor,” ucap Yadi, salah seorang warga Desa Sranak.
Selain di Kecamatan Trucuk, longsor juga berlangsung di Desa Sarirejo Kecamatan Balen. Bahkan tebing yang longsor hanya berjarak satu meter dari rumah warga. Beberapa pondasi rumah sudah mulai tergerus longsor. Yang terakhir, titik longsor juga ditemukan di Kecamatan Kanor.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Andik Sujarwo mengatakan, sedikitnya ada delapan kecamatan yang berpotensi terkena dampak longsor tebing Sungai Bengawan Solo. Seperti Kecamatan Padangan, Purwosari, Kalitidu, Trucuk, Kota Bojonegoro, Balen, Kanor serta Kecamatan Baureno.
Pihaknya mengaku sudah melakukan penanganan darurat di sejumlah titik. Namun untuk perbaikan tebing, pihaknya mengaku tidak dapat berbuat banyak. Lantaran hal tersebut merupakan kewenangan pemerintah pusat melalui Balai Besar Sungai Bengawan Solo. BPBD mengimbau, warga di sekitar bantaran Sungai Bengawan Solo untuk mewaspadai kemungkinan longsor yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
“Kondisi aliran arus Sungai Bengawan Solo saat ini memang fluktuatif, sehingga dikhawatirkan dapat menyebabkan longsor sewaktu-waktu di sepanjang tanggul bantaran sungai,” ucapnya.
Warga yang berada di dekat bantaran sungai mengaku khawatir, jika sewaktu-waktu longsor kembali berlangsung dan merusak rumah mereka. “Ya kami khawatir lah dengan kondisi ini. Tiap malam nggak bisa tidur,” ucap Dewi, salah seorang warga.
Warga pun berharap agar pemerintah bisa segera memperbaiki sejumlah titik tebing Sungai Bengawan Solo yang longsor tersebut.
Editor: Himas Puspito Putra