Tangis Haru Warnai Kegiatan Tadarus dan Pondok Ramadan di Lapas Perempuan Malang

Selain membaca Alquran atau tadarus Alquran yang dikoordinir para warga binaan, dikatakan Tri Anna pihak Lapas juga mengadakan pembinaan spiritual berupa pondok pesantren selama Ramadan dengan mendatangkan ustad atau tokoh agama.
Sementara itu seorang warga binaan Asia Iriani mengungkapkan, selama berada di Lapas Perempuan dirinya mengikuti berbagai kegiatan keagamaan yang ditambah selama Ramadan, mulai tadarus Alquran, berbuka puasa, salat tarawih berjamaah hingga ceramah keagamaan. Menurutnya, ada banyak manfaat yang didapatnya selama berada di dalam Lapas Perempuan Kelas II A Malang dari sisi spiritual.
"Selama menjalani tahanan di sini banyak manfaat yang saya rasakan. Selama kami mengikuti tadarus di lapas ini insyaallah kadang-kadang satu bulan itu kita bisa khatam 20an-30 kali," ucap perempuan yang tersangkut kasus suap DPRD Kota Malang tahun 2018 lalu.
Perempuan yang dulunya berada di Komisi B ini divonis hukuman empat tahun penjara subsider satu bulan kini telah menjalani hukuman tiga tahun penjara. Selama tiga tahun di Lapas Perempuan, terlebih saat momentum Ramadan ini ada perubahan drastis yang dialaminya.
"Alhamdulillah saya merasakan secara pribadi maupun teman-teman yang lain banyak sekali manfaat, banyak sekali perubahan dan yang lebih penting lagi kebersamaan kami sesama napi lebih ada silaturahmi yang lebih dekat," tuturnya.
"Jadi yang secara pribadi saya rasakan keimanan saya dan juga dengan adanya tilawah di bulan Ramadan ini kebanyakan saya dan teman-teman banyak peluang dan waktunya untuk banyak beribadah, banyak bertilawah, banyak bersedekah, itu yang saya rasakan," katanya.
Lain pula dengan Indah Nuari, perempuan yang divonis 9 tahun penjara akibat mengonsumsi narkoba ini mengaku lebih tenang hatinya saat melantunkan ayat-ayat Alquran selama kegiatan tadarus. Apalagi, selama Ramadan ini waktu membaca Al-Quran lebih lama dibandingkan hari-hari biasanya di luar Ramadan.
"Satu harinya bisa satu sampai dua kali katam. Jadi satu bulan 50-60an. Dua kali itu kelompok, satu kelompok 4 orang. Jadi dua juz dibagi, 50-60 katam," katanya.
Editor: Ihya Ulumuddin