get app
inews
Aa Text
Read Next : Banjir Bandang Terjang Probolinggo, 5 Jembatan Putus Ratusan Warga Terisolasi

Tak Ada Hasil Swab, Massa di Probolinggo Tolak Pemulasaraan Jenazah dengan Protokol Covid-19

Rabu, 02 September 2020 - 10:10:00 WIB
Tak Ada Hasil Swab, Massa di Probolinggo Tolak Pemulasaraan Jenazah dengan Protokol Covid-19
Ilustrasi jenazah Covid-19. (Foto: Istimewa)

PROBOLINGGO, iNews.id - Ratusan warga Desa Dungun, Kecamatan Tongas, Probolinggo, Jawa Timur (Jatim) mendatangi RSUD Tongas, Selasa (1/9/2020) malam. Massa ini datang memprotes pemulasaran jenazah reaktif Covid-19 yang meninggal dunia di rumah sakit tersebut.

Warga menolak pemulasaran menggunakan protokol Covid-19 karena belum ada bukti tertulis hasil tes swab bahwa jenazah tersebut positif Covid-19. Sejak awal, korban bernama Karsiani (65) hanya dinyatakan reaktif oleh pihak rumah sakit.

Massa yang mulanya tenang saat menunggu jenazah dikeluarkan dari kamar perawatan tiba-tiba emosi. Beberapa di antara mereka memaksa masuk ke ruang perawatan pasien Covid-19. Beruntung emosi massa dapat diredam oleh sejumlah tokoh masyarakat setempat dan kepolisian.

“Almarhumah hanya dinyatakan reaktif. Sampai sekarang tidak ada bukti tertulis bahwa almarhumah meninggal karena Covid-19. Karena itu, kami menolak pemulasaraan jenazah menggunakan protokol Covid-19,” kata salah seorang kerabat korban, Imam Syafii.

Menurut Syafii, Karsiani menderita penyakit diabetes sejak lama. Beberapa hari terakhir kondisi kesehatannya menurun, lalu dilarikan ke RSU Dharma Husada Kota Probolinggo. Berdasarkan hasil rapid test di rumah sakit tersebut, Karsiani dinyatakan reaktif.

Karena itu, pasien dirujuk ke RSUD Tongas yang merupakan rujukan pasien Covid-19. Namun, tak lama berselang, pasien meninggal dunia, sehingga pihak rumah sakit memutuskan pemulasaran jenazah menggunakan protokol Covid-19.

“Karena itu kami tidak terima. Sebab belum ada bukti bahwa almarhumah meninggal karena Covid-19. Kami datang ke sini untuk menjemput jenazah,” katanya.

Atas kasus tersebut, pihak rumah sakit menolak memberikan klarifikasi. Tidak ada dokter maupun manajemen rumah sakit yang memberi penjelasan tentang penyebab kematian korban sebenarnya, termasuk pemulasaraan dengan protokol Covid-19.

Sementara itu, setelah melalui proses negosiasi, jenazah akhirnya diperbolehkan dibawa pulang oleh pihak keluarga. Jenazah dibawa dengan menggunakan mobil ambulans milik rumah sakit dan menggunakan protokol kesehatan.

Massa yang semula berkumpul di RSUD Tongas juga membubarkan diri. Mereka dikawal puluhan personel polisi berpakaian lengkap dan preman untuk menghindari tindakan yang merugikan orang banyak.

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut