get app
inews
Aa Text
Read Next : Jemaah asal Majalengka Meninggal di Makkah, Keluarga Gelar Tahlilan dan Salat Gaib

Surat Yasin Lengkap dan Tahlil: Arab, Latin, Arti, dan Urutannya

Kamis, 18 Mei 2023 - 20:50:00 WIB
Surat Yasin Lengkap dan Tahlil: Arab, Latin, Arti, dan Urutannya
Bacaan surat Yasin lengkap dengan tahlil (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Bacaan surat Yasin lengkap dengan tahlil adalah amalan yang patut diketahui setiap Muslim. Pasalnya, Yasin dan Tahlil adalah amalan yang memiliki banyak keutamaan.


Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang membaca Yasin pada suatu malam dengan mengharap wajah Allah maka ia akan diampuni pada malam itu.” (HR. Ad-Darimi: II/457). 


Ada pun tahlilan atau tahlil merupakan pembacaan serangkaian ayat Al-Quran dan kalimat thayyibah. Selain untuk mendoakan ahli kubur, tujuan tahlil dimaksudkan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT serta sebagai sarana pengingat akan kehidupan dan kematian.


Kendati demikian, tidak ada perintah yang mewajibkan membaca surat yasin dan tahlil. Akan tetapi, membaca surat Yasin dan tahlil menjadi amalan yang diyakini baik serta dikerjakan banyak masyarakat Muslim, khususnya di Indonesia. Berikut ini adalah bacaan lengkapnya.


Surat Yasin ayat 1-83: Arab, Latin, dan Artinya


1. يٰسٓ 


Yasin 


2. وَالۡقُرۡاٰنِ الۡحَكِيۡمِ 


Walquraanil hakiim 


Artinya: Demi Al-Qur'an yang penuh hikmah, 


3. اِنَّكَ لَمِنَ الۡمُرۡسَلِيۡنَۙ 


Innaka laminal mursaliin 


Sungguh, engkau (Muhammad) adalah salah seorang dari rasul-rasul, 


4. عَلٰى صِرَاطٍ مُّسۡتَقِيۡمٍؕ‏ 


'Ala shiratimmustaqim 


(yang berada) di atas jalan yang lurus, 


5. تَنۡزِيۡلَ الۡعَزِيۡزِ الرَّحِيۡمِ 


Tanziilal Aziizir rahiim 


(sebagai wahyu) yang diturunkan oleh (Allah) Yang Maha Perkasa, Maha Penyayang, 


6. لِتُنۡذِرَ قَوۡمًا مَّاۤ اُنۡذِرَ اٰبَآؤُهُمۡ فَهُمۡ غٰفِلُوۡنَ 


Litundzira qoumam maa undzira aba uhum fahum ghaafiluun 


Agar engkau memberi peringatan kepada suatu kaum yang nenek moyangnya belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai. 


7. لَقَدۡ حَقَّ الۡقَوۡلُ عَلٰٓى اَكۡثَرِهِمۡ فَهُمۡ لَا يُؤۡمِنُوۡنَ 


Laqad haqqal qoulu 'alaa aktsarihim fahum laa yu'minuun 


Sungguh, pasti berlaku perkataan (hukuman) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman. 


8. اِنَّا جَعَلۡنَا فِىۡۤ اَعۡنَاقِهِمۡ اَغۡلٰلًا فَهِىَ اِلَى الۡاَ ذۡقَانِ فَهُمۡ مُّقۡمَحُوۡنَ 


Innaa ja'alnaa fii a'naqihim aghlaalang fahiya ilaladzqooni fahumm muqmakhuun 


Sungguh, Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, karena itu mereka tertengadah. 


9. وَجَعَلۡنَا مِنۡۢ بَيۡنِ اَيۡدِيۡهِمۡ سَدًّا وَّمِنۡ خَلۡفِهِمۡ سَدًّا فَاَغۡشَيۡنٰهُمۡ فَهُمۡ لَا يُبۡصِرُوۡنَ 


Wa ja'alnaa mimmbaiyni aydiihim saddawwamin kholfihim saddaang faaghsyainaahum fahum laa yubshiruun 


Dan Kami jadikan di hadapan mereka sekat (dinding) dan di belakang mereka juga sekat, dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat. 


10. وَسَوَآءٌ عَلَيۡهِمۡ ءَاَنۡذَرۡتَهُمۡ اَمۡ لَمۡ تُنۡذِرۡهُمۡ لَا يُؤۡمِنُوۡنَ 


Wasawaun 'alaihim aandzartahum am lam tundzirhum laa yu'minuun 


Dan sama saja bagi mereka, apakah engkau memberi peringatan kepada mereka atau engkau tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman juga. 


11. اِنَّمَا تُنۡذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّكۡرَ وَخَشِىَ الرَّحۡمٰنَ بِالۡغَيۡبِۚ فَبَشِّرۡهُ بِمَغۡفِرَةٍ وَّاَجۡرٍ كَرِيۡمٍ 


Innamaa tundziru manittaba adz dzikro wakhosyiarrakhmaana bilghoiiib fabasysyirhu bimaghfirotin wa ajrin kariim 


Sesungguhnya engkau hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, walaupun mereka tidak melihat-Nya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia. 


12. اِنَّا نَحۡنُ نُحۡىِ الۡمَوۡتٰى وَنَكۡتُبُ مَا قَدَّمُوۡا وَاٰثَارَهُمۡؕؔ وَكُلَّ شَىۡءٍ اَحۡصَيۡنٰهُ فِىۡۤ اِمَامٍ مُّبِيۡنٍ 


Innaa nahnu nuhyil mauta wa naktubu maa qaddamuu wa aatsaarahum wakulla syaiyin akhshoiynaahu fii imaamimmubiin 


Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuzh).


13. وَاضۡرِبۡ لَهُمۡ مَّثَلًا اَصۡحٰبَ الۡقَرۡيَةِ ‌ۘ اِذۡ جَآءَهَا الۡمُرۡسَلُوۡنَۚ 


Wadhrib lahum matsalan ash haabal qoryah idz jaaaaahal mursaluun 


Dan buatlah suatu perumpamaan bagi mereka, yaitu penduduk suatu negeri, ketika utusan-utusan datang kepada mereka; 


14. اِذۡ اَرۡسَلۡنَاۤ اِلَيۡهِمُ اثۡنَيۡنِ فَكَذَّبُوۡهُمَا فَعَزَّزۡنَا بِثَالِثٍ فَقَالُـوۡۤا اِنَّاۤ اِلَيۡكُمۡ مُّرۡسَلُوۡنَ 


Idzarsalnaaa ilaihimutsnaini fakadzdzabuhumaa fa'azzazna bitsaalitsing faqooluu innaa ilaikummursaluun 


(yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga (utusan itu) berkata, “Sungguh, kami adalah orang-orang yang diutus kepadamu.” 


15. قَالُوۡا مَاۤ اَنۡـتُمۡ اِلَّا بَشَرٌ مِّثۡلُـنَا ۙ وَمَاۤ اَنۡزَلَ الرَّحۡمٰنُ مِنۡ شَىۡءٍۙ اِنۡ اَنۡـتُمۡ اِلَّا تَكۡذِبُوۡنَ 


Qaaluuu maa anngtum illaa basyarummitslunaa wamaa anngzalarrakhmaanu minnsyaiyin in angtum illaa takdzibuuun 


Mereka (penduduk negeri) menjawab, “Kamu ini hanyalah manusia seperti kami, dan (Allah) Yang Maha Pengasih tidak menurunkan sesuatu apa pun; kamu hanyalah pendusta belaka.”


16. قَالُوۡا رَبُّنَا يَعۡلَمُ اِنَّاۤ اِلَيۡكُمۡ لَمُرۡسَلُوۡنَ 


Qaaluuu rabbunaa ya'lamu innaa ilaikum lamursaluun 


Mereka berkata, “Tuhan kami mengetahui sesungguhnya kami adalah utusan-utusan(-Nya) kepada kamu.


17. وَمَا عَلَيۡنَاۤ اِلَّا الۡبَلٰغُ الۡمُبِيۡنُ 


Wamaa 'alainaaa illalbalaaghul mubiin 


Dan kewajiban kami hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas.” 


18. قَالُـوۡۤا اِنَّا تَطَيَّرۡنَا بِكُمۡۚ لَٮِٕنۡ لَّمۡ تَنۡتَهُوۡا لَنَرۡجُمَنَّكُمۡ وَلَيَمَسَّنَّكُمۡ مِّنَّا عَذَابٌ اَلِيۡمٌ 


Qaaluu innaaa tathoyyarnaa bikum lainlam tangtahuu lanarjumannakum walayamassannakumminnaa 'adzaabun aliiim 


Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu. Sungguh, jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami rajam kamu dan kamu pasti akan merasakan siksaan yang pedih dari kami.” 


19. قَالُوۡا طٰۤٮِٕـرُكُمۡ مَّعَكُمۡؕ اَٮِٕنۡ ذُكِّرۡتُمۡ ؕ بَلۡ اَنۡـتُمۡ قَوۡمٌ مُّسۡرِفُوۡنَ 


Qaaluu thoooirukumma'akum aingdzukkirtum bal angtum qaumummusrifuun


Mereka (utusan-utusan) itu berkata, “Kemalangan kamu itu adalah karena kamu sendiri. Apakah karena kamu diberi peringatan? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas.” 


20. وَجَآءَ مِنۡ اَقۡصَا الۡمَدِيۡنَةِ رَجُلٌ يَّسۡعٰى قَالَ يٰقَوۡمِ اتَّبِعُوا الۡمُرۡسَلِيۡنَۙ‏ 


Wajaaa a min aqsholmadiinati rajuluyyas'aa qoola yaaqoumittabi'ul mursaliin


Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas dia berkata, “Wahai kaumku! Ikutilah utusan-utusan itu. 


21. اتَّبِعُوۡا مَنۡ لَّا يَسۡــٴَــلُكُمۡ اَجۡرًا وَّهُمۡ مُّهۡتَدُوۡنَ 


Ittabi'uu mallayas alukum ajrowwahum muhtaduuun 


Ikutilah orang yang tidak meminta imbalan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. 


22. وَمَا لِىَ لَاۤ اَعۡبُدُ الَّذِىۡ فَطَرَنِىۡ وَاِلَيۡهِ تُرۡجَعُوۡنَ 


Wamaa liya laaa a'budulladzii fathoronii wailaihi turja'uun 


Dan tidak ada alasan bagiku untuk tidak menyembah (Allah) yang telah menciptakanku dan hanya kepada-Nyalah kamu akan dikembalikan. 

23. ءَاَ تَّخِذُ مِنۡ دُوۡنِهٖۤ اٰلِهَةً اِنۡ يُّرِدۡنِ الرَّحۡمٰنُ بِضُرٍّ لَّا تُغۡنِ عَنِّىۡ شَفَاعَتُهُمۡ شَيۡـــًٔا وَّلَا يُنۡقِذُوۡنِ‌ۚ 

Aattakhidzu mingduunihii aalihatan iyyuridnirrahmaanu bidhurrillatughni 'annii syafaa'atuhum syaiyawwalaa yunqiduun


Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain-Nya? Jika (Allah) Yang Maha Pengasih menghendaki bencana terhadapku, pasti pertolongan mereka tidak berguna sama sekali bagi diriku dan mereka (juga) tidak dapat menyelamatkanku. 


24. اِنِّىۡۤ اِذًا لَّفِىۡ ضَلٰلٍ مُّبِيۡنٍ 


Innii idzallafii dholaalimmubiin 


Sesungguhnya jika aku (berbuat) begitu, pasti aku berada dalam kesesatan yang nyata. 


25. اِنِّىۡۤ اٰمَنۡتُ بِرَبِّكُمۡ فَاسۡمَعُوۡنِؕ‏ 


Innii aamangtu birabbikum fasma'uun 


Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; maka dengarkanlah (pengakuan keimanan)-ku.” 

Editor: Komaruddin Bagja

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut