Surabaya Kini Punya Kebun Raya Mangrove, Kepala BRIN: Terbaik se-Indonesia
"Jadi kebun raya ini merupakan satu-satunya, kalau bisa dibilang tools (alat) kita untuk menjaga biodiversitas kita. Karena Indonesia itu pemilik biodiversitas terbesar di dunia, kalau darat dan laut. Kalau darat saja itu nomor dua setelah Brasil," katanya.
Di samping itu, ia menuturkan, bahwa BRIN tidak hanya sekadar melakukan konservasi. Namun saat ini pihaknya juga sudah menyiapkan untuk bagaimana memanfaatkan biodiversitas itu menjadi obat, pangan hingga berbagai teknologi canggih.
"Itu yang sudah kami siapkan, dan waktu itu sudah dikunjungi juga oleh Ibu Megawati bulan lalu di Cibinong. Jadi itu akan menjadi sentra pusat-pusat bagaimana kita bisa memanfaatkan biodiversitas yang ada, termasuk nanti yang dari mangrove ini dengan segala macam biota flora dan fauna yang ada di dalamnya," tuturnya.
Bahkan, Handoko menyatakan, jika tidak menutup kemungkinan Kebun Raya Mangrove Surabaya terdapat mikroba yang dapat menjadi obat cancer. Pasalnya, kata dia, tim riset dari BRIN sebelumnya juga pernah menemukan mikroba di teluk Jakarta.
"Itu berpotensi menjadi obat cancer colon, misalnya. Jadi hal-hal seperti ini yang tidak boleh kita lupakan. Jadi kebun raya tidak hanya untuk mengkonservasi, tapi akan menjadi soko guru perekonomian berbasis ekonomi kreatif, berbasis riset Indonesia ke depan," katanya.
Karena itu, Handoko memastikan bahwa BRIN berkomitmen untuk terus mendampingi kebun raya di seluruh Indonesia. Baik itu kebun raya yang dikelola langsung oleh BRIN, maupun pemerintah daerah.
Editor: Ihya Ulumuddin