MALANG, iNews.id - Ratusan mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) mengalami keracunan saat kegiatan kemah. Hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan Eschirichia Coli (E. Coli) pada makanan mereka.
"Dari UPDT Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Surabaya sudah keluar. Hasilnya ada bakteri E Coli," ucap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Wiyanto Wijoyo saat dikonfirmasi pada Senin (13/2/2023).

Pelajar di Bojonegoro Tega Sodomi Anak di Bawah Umur hingga 4 Kali
Menurut Wiyanto, E Coli merupakan salah satu jenis bakteri gram negatif dan secara keseluruhan bakteri ini tidak membahayakan. Namun ada beberapa jenis bakteri seperti E Coli tipe O157:H7 dapat mengakibatkan keracunan pada manusia, hingga berdampak diare.
Di sisi lain, Kasatreskrim Polres Malang Iptu Wahyu Rizki Saputro membenarkan adanya kandungan bakteri E Coli pada mamakan yang dikonsumsi ratusan mahasiswa. Kandungan bakteri e coli ini disebut Rizki diduga melebihi batas kewajaran sehingga dapat mengakibatkan seseorang yang mengonsumsinya keracunan.

Sentuh Organ Vital Adik Ipar, Pria di Blitar Dijebloskan ke Penjara
"Sampel makanan yang diuji laboratorium yakni menu makan siang, makan malam berupa nasi, telor balado, dan capcay," ujar Wahyu Rizki Saputro ditemui terpisah.
Polres Malang sendiri akan memeriksa saksi ahli dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang. Pemeriksaan untuk memastikan apakah kandungan itu membuat seseorang bisa menyebabkan keracunan.

Jelang Valentine, Petugas di Tuban Gerebek 9 Pasangan Mesum di Kamar Hotel
"Kemungkinan penyebab gejala keracunan itu dari makanan yang dikonsumsi mahasiswa tersebut mengandung E. Coli. Sebab, kalau air yang diminum mahasiswa, yang diambil dari kawasan setempat bersih," ujarnya.
Hingga kini pihaknya sudah memeriksa 7 orang, terdiri dari 6 orang juru masak dan 1 orang dari Wakil Dekan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. "Wakil Dekan kami periksa selaku perwakilan panitia pelaksana kegiatan," ucap mantan Kasatreskrim Polres Gresik ini.
Sedangkan hasil pemeriksaan kepada 6 orang juru masak yang berasal dari warga sekitar, menurut Rizki belum bisa ditarik kesimpulan. Sebab, berdasarkan keterangan mereka proses memasak dilakukan secara normal.
"Berdasarkan keterangan mereka proses memasak normal-normal saja. Yang pasti kasus ini akan kami dalami terus, apakah ada racun dalam masakan akibat kelalaian, atau memang karena adanya bakteri," katanya.
Diketahui ada ratusan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB) mengalami keracunan massal. Para mahasiswa ini mulai mengalami keluhan gejala keracunan seperti pusing, mual, muntah-muntah, hingga diare sejak Selasa dini (7/2/2023) sekitar pukul 00.30 WIB.
Secara berurutan para mahasiswa ini mengalami gejala keracunan hingga Selasa pagi dengan rentang jarak tiga sampai enam jam pasca menyantap makanan makan malam berupa nasi putih, tahu goreng, oseng tempe, dan tumis wortel.
Editor: Ihya Ulumuddin













