PSBB di Malang Raya, Ribuan Motor Diperiksa dan Diminta Tunjukkan Surat Tugas

MALANG, iNews.id - Ribuan kendaraan diperiksa petugas saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Malang Raya, Jawa Timur (Jatim). Akibatnya, terjadi kemacetan yang cukup panjang hingga harus dilakukan rekayasa lalu lintas.

Antrean panjang kendaraan bermotor ini terjadi di check point Graha Kencana Balearjosari, Kota Malang. Kendaraan roda dua terpantau memadati jalan pintu masuk Kota Malang hingga exit tol Singosari sejak Senin (19/5/2020) pagi.

Baca Juga

Malang Raya Resmi Berlakukan PSBB, Begini Suasananya

Untuk mengurai atrean, petugas terpaksa mengalihkan arus masuk Kota Malang ke arah Kota Batu, bergantian setiap 15 menit.

Petugas memeriksa semua kendaraan tanpa kecuali termasuk yang memiliki pelat nomor luar Malang Raya. Saat diperiksa, pengendara wajib menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) dan surat keterangan kerja. Bila ada sepeda motor dari luar daerah yang tidak dapat menunjukkan surat keterangan kerja atau tidak berdomisili di Malang, maka diminta putar balik.

Baca Juga

PSBB Hari Pertama di Malang Raya, Tak Bisa Tunjukkan Surat Tugas Diminta Balik Arah

Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata, pemeriksaan dilakukan sangat ketat untuk memastikan tidak ada warga luar yang tidak berkepentingan mendesak datang ke Malang. Selain itu, pada penerapan PSBB hari kedua yang jatuh pada Senin (18/5/2020), volume kendaraan meningkat dibanding hari sebelumnya.

“Sejak pagi kami sudah lakukan pengaturan untuk kendaraan roda dua, empat dan lebih. Panjangnya antrean saat pemeriksaan, kami jaga agar tidak lebih 300 meter,” katanya, Senin (18/5/2020).

Polisi masih menerapkan langkah persuasif berupa teguran dan imbauan, agar hanya yang memiliki keperluan mendesak yang dapat masuk ke Malang. Selain itu, untuk memperlancar pemeriksaan, diharapkan masyarakat membawa surat tugas.

Di pos check point PSBB di pintu utara Kota Malang, terdata sudah ratusan kendaraan terpaksa balik arah untuk melengkapi persyaratan agar dapat melanjutkan perjalanan.

Editor: Umaya Khusniah