Ponpes Al-Furqon di Lamongan Dibakar 2 Kali, MUI Jatim Duga Pelaku Bermotif Provokasi
Sebelumnya, Wakil Sekretaris PW Muhammadiyah Jawa Timur (Jatim), Biyanto mendesak aparat kepolisian segera menangkap pelaku pembakaran. Dia juga meminta aparat kepolisian untuk membuka garis polisi atau police line di sekitar lokasi pembakaran. Sebab, pihaknya berencana melakukan perbaikan. Dengan begitu, proses pembelajaran bisa kembali dilakukan.
"Pondok pesantren tidak bisa melakukan pembelajaran daring karena keterbatasan fasilitas," katanya.
Saat ini, sebagian besar berada di rumah orang tuanya. Banyak santri yang masih trauma akibat asrama mereka dibakar. Bagi yang trauma, akan mendapatkan pendampingan trauma healing dari Universitas Muhammadiyah (UM) Sidoarjo.
"Para santri masih trauma kembali ke pondok. Mereka khawatir ketika di pondok dan sedang istirahat, asrama mereka kembali dibakar," kata Biyanto.
Editor: Maria Christina