Peringati Hari Pers Nasional, Jurnalis Lintas Selatan Malang Gelar Lomba Mural
Pada lomba mural kali ini, Edi berkolaborasi dengan temannya, Ahmad Asfali, asal Sawojajar yang juga memiliki latar belakang kesamaan sebagai tenaga pengajar di sekolah.
"Ganti-ganti orang biasanya, di sini sama Pak Ahmad. Ini membuat mengenai tragedi Kanjuruhan, di mana Arema harus bangkit pasca Tragedi Kanjuruhan. Jadi ada obornya yang dibawa beberapa orang, ini menyimbolkan kebangkitan Arema," kata pria asal Pakisaji, Kabupaten Malang ini.
Peserta lain asal Yogyakarta, Aan Gunawan, mengungkapkan di lomba mural kali ini dia membuat karya bertemakan lingkungan. Aan yang juga sehari-hari merupakan pelukis di Yogyakarta menggambar generasi muda yang hidup di antara dua kondisi lingkungan.
"Yang hitam ini merupakan kondisi lingkungan yang rusak, di mana eksploitasi alam berjalan masif. Kalau yang hijau ini yang alamnya masih terjaga. Ini generasi muda kita berada di dua alam ini, makanya perlu dibantu agar lingkungan tetap lestari dan hijau," ujar Aan Gunawan.
Pria berusia 47 tahun ini mengaku tak menargetkan juara di Lomba Mural Aspirasiku ini, melainkan hanya menyalurkan hobinya dibantu lima orang temannya di Malang.
"Kebetulan saya juga punya teman di Malang sini ada lima orang yang mendukung, jadi sekalian menyalurkan hobi, kalau nyari juara enggak, tapi kalau dapat ya syukur, kalau enggak dapat ya enggak apa-apa," ucapnya.
Editor: Rizky Agustian