Peringati Hari Pers Nasional, Jurnalis Lintas Selatan Malang Gelar Lomba Mural
MALANG, iNews.id - Jurnalis Lintas Selatan (JLS) di Kabupaten Malang menggelar lomba mural untuk memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2023. Total ada 40 tim dari berbagai daerah mengikuti lomba mural yang digelar di Polres Malang, Selasa (7/2/2023).
Tampak beberapa peserta lomba membuat beberapa karya mural bertema Tragedi Kanjuruhan, lingkungan, kekerasan seksual terhadap anak, hingga ketaatan berlalu lintas di jalan raya.
Ketua Pelaksana Lomba Mural Aspirasiku, Daviq Umar menyebut, acara Lomba Mural Aspirasiku ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional 2023.
"Acara ini diselenggarakan oleh para jurnalis di Kabupaten Malang yang tergabung dalam JLS. Tujuan dari diselenggarakannya acara ini yaitu untuk memperingati HPN yang bertepatan pada hari Kamis (9/2/2023)," ucap Daviq, pada Selasa (7/2/2023).
Menurutnya, lomba mural ini merupakan yang pertama diselenggarakan jurnalis. Para pesertanya, disebut Daviq, hadir dari berbagai daerah seperti Malang raya, Surabaya, Yogyakarta, hingga Jawa Barat.
"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana beserta jajarannya, yang telah men-support acara pada hari ini. Semoga acara ini dapat berlangsung dengan baik dan lancar, sehingga dapat memberikan manfaat bagi kita semua," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang peserta lomba, Edi Kuncoro, mengaku telah mempersiapkan diri sejak beberapa hari lalu untuk lomba mural kali ini. Dirinya mengaku memang kerap kali mengikuti lomba mural di beberapa daerah di Jawa Timur.
"Ini dapat info dari grup sesama seniman, kebetulan saya juga ikut di sana. Jadi dapat info dari teman, sering ikut lomba mural, tapi yang dekat-dekat sini, kalau jauh enggak ikut," kata Edi.
Pada lomba mural kali ini, Edi berkolaborasi dengan temannya, Ahmad Asfali, asal Sawojajar yang juga memiliki latar belakang kesamaan sebagai tenaga pengajar di sekolah.
"Ganti-ganti orang biasanya, di sini sama Pak Ahmad. Ini membuat mengenai tragedi Kanjuruhan, di mana Arema harus bangkit pasca Tragedi Kanjuruhan. Jadi ada obornya yang dibawa beberapa orang, ini menyimbolkan kebangkitan Arema," kata pria asal Pakisaji, Kabupaten Malang ini.
Peserta lain asal Yogyakarta, Aan Gunawan, mengungkapkan di lomba mural kali ini dia membuat karya bertemakan lingkungan. Aan yang juga sehari-hari merupakan pelukis di Yogyakarta menggambar generasi muda yang hidup di antara dua kondisi lingkungan.
"Yang hitam ini merupakan kondisi lingkungan yang rusak, di mana eksploitasi alam berjalan masif. Kalau yang hijau ini yang alamnya masih terjaga. Ini generasi muda kita berada di dua alam ini, makanya perlu dibantu agar lingkungan tetap lestari dan hijau," ujar Aan Gunawan.
Pria berusia 47 tahun ini mengaku tak menargetkan juara di Lomba Mural Aspirasiku ini, melainkan hanya menyalurkan hobinya dibantu lima orang temannya di Malang.
"Kebetulan saya juga punya teman di Malang sini ada lima orang yang mendukung, jadi sekalian menyalurkan hobi, kalau nyari juara enggak, tapi kalau dapat ya syukur, kalau enggak dapat ya enggak apa-apa," ucapnya.
Editor: Rizky Agustian