Penyakit LSD Serang 938 Ekor Sapi di Jombang, Peternak Panik
JOMBANG, iNews.id - Wabah lumpy skin disease (LSD) atau cacar pada hewan sapi di Kabupaten Jombang terus meluas. Hingga saat ini penyakit cacar itu telah menjangkiti 938 ekor sapi di 14 kecamatan.
Berdasarkan catatan kesehatan hewan, LSD merupakan penyakit pada sapi yang diakibatkan oleh virus. LSD termasuk kategori jenis penyakit menular yang penularannya terjadi melalui vektor atau serangga perantara seperti lalat atau nyamuk.
LSD mengakibatkan sapi mengalami bentol bentol atau kecil di sekujur tubuhnya. Jika tidak segera diobati, LSD bisa membuat organ gerak pada sapi menjadi bengkak. Sapi juga kehilangan nafsu makan hingga membuat berat badannya turun dalam waktu singkat.
Sementara itu, akibat wabah LSD ini, banyak peternak di Jombang yang resah, kemudian menjual sapi-sapinya dengan harga murah. Bajuri salah satunya. Peternak asal Desa Ngrandu Lor, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang terpaksa menjual tujuh ekor sapinya karena khawatir tertular LSD.
"Di kandang tinggal satu yang sakit. Semuanya dijual," katanya.
Menanggapi hal ini, Dinas Peternakan Kabupaten Jombang mengaku telah melakukan pendataan dan penanganan wabah LSD sejak bulan Februari lalu. Mereka telah membagikan berbagai obat-obatan yang diperlukan untuk membantu para peternak mengtasi serangan wabah LSD tersebut.
Hasilnya, seluruh sapi yang terserang kini telah berangsur membaik, sehingga tidak menimbulkan dampak kematian. Petugas juga menjelaskan, wabah LSD hanya menular pada sapi dan tidak berbahaya bagi manusia.
"Daging sapi yang terjangkit wabah LSD tetap aman untuk dikonsumsi," kata Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Jombang, Azis daryanto.
Editor: Ihya Ulumuddin