Busani mengatakan, puncak kemarahannya saat dipukul oleh Surono dengan sandal di bagian pundak hingga berbekas. Penyebabnya karena dia mengingatkan untuk tidak berselingkuh sebab sejatinya mereka merupakan keluarga sah dengan dua anak. Namun, Surono tetap tidak mempedulikan Busani.
Derita Busani ini kemudian diceritakan kepada putranya Bahar. Bahar pun membalas kepedihan hati ibunya dengan merencanakan aksi pembunuhan. Apalagi, Bahar juga sakit hati kepada bapaknya karena tidak pernah mau memberikan uang. Selain itu, dia dendam kepada sang bapak karena tidak pernah menyukai istrinya.
Sebelum membunuh bapaknya, Bahar meminta izin kepada ibunya. Saat itu, Busani menimpal dengan kata-kata terserah. “Dia nanya, gimana kalau bapak dibunuh, ibu ikhlas? Saya memang enggak suka sama bapak. Itulah salah saya, saya bilang terserah,” kata Busani.
Pembunuhan pun terjadi pada akhir Maret 2019 silam. Saat itu, tepatnya malam Minggu, Bahar pulang dari Bali. Bahar mengetuk pintu rumah dan pintu rumah dibukakan oleh Busani.
Di dalam rumah, Bahar meminta martil kepada ibunya untuk menghabisi bapaknya. Namun, karena martil kurang besar, Bahar akhirnya mengambil linggis dan memukulkan ke pelipis kiri korban yang tidur hingga tewas.
Sementara Busani langsung keluar ke sungai hingga beberapa jam dan menangis karena tidak sanggup melihat suaminya dibunuh. Setelah 1,5 jam kemudian, Busani kembali ke rumah. Dia melihat jasad Surono diseret ke bagian belakang rumah dan dikubur oleh Bahar. Usai mengubur, Bahar meminta maaf kepada Busani.
“Saya masih gemetar sambil nangis di kamar. Setelah selesai, Bahar menghampiri saya. Dia minta maaf, dia bilang dia anak durhaka. Saya bilang, jangan diulangi lagi,” katanya.
Busani dan Bahar kemudian ke sungai. Bahar selanjutnya mandi di sungai dan pulang ke rumah lagi bersama sang ibu. Setelah itu, dia kembali ke Pulau Bali menggunakan sepeda motor. Sebelum ke Bali, Bahar mencari tas milik bapaknya dan mendapati ada uang sebesar Rp6 juta dan mengambilnya.
Sebelum ke Bali, Bahar meminta ibunya untuk tidak menceritakan kepada siapa pun. Sebab, jika Busani berani menceritakan, Bahar mengancam akan membakar rumah bahkan membunuh Busani.
“Dia pamit dan bilang, Bu, saya mau ke Bali, saya titip itu jangan sampai itu kasih tahu ke siapa pun. Kalau ibu sampai ngasih tahu tentang ini, ibu akan saya bunuh. Kalau ada orang nanya, bilang bapak cari istri di Lombok,” kata Busani menirukan kata-kata anaknya.
Editor: Maria Christina