Pemkab Kirim Alat Berat hingga Logistik untuk Penanganan Banjir di Malang

MALANG, iNews.id - Pemkab Malang mengerahkan alat berat dan menyalurkan logistik ke seluruh titik bencana banjir bandang dan tanah longsor di wilayah Malang selatan. Upaya ini dilakukan untuk mempercepat penanganan bencana yang melanda Malang sejak beberapa hari terakhir.

Bupati Malang M Sanusi menyebutkan, sejumlah bantuan logistik yang telah disalurkan pada wilayah terdampak bencana tersebut di antaranya satu ton beras dan 1.000 botol air mineral pada masing-masing kecamatan.

Penyebab Banjir Bandang di Bali, Walhi: Terjadi Alih Lahan Massif akibat Proyek Infrastruktur

"Untuk bantuan logistik, kita juga sudah mendirikan dapur umum yang juga kita sebar. Bantuan beras sudah kita bagikan masing-masing kecamatan satu ton dan 1.000 botol air mineral," kata Sanusi di Sitiarjo, Rabu (19/10/2022).

Selain bantuan logistik berupa beras dan air minum kemasan tersebut, Sanusi menyatakan pihaknya telah membagikan matras kepada warga terdampak di sembilan kecamatan itu. Menurutnya, proses penanganan bencana akibat curah hujan dengan intensitas tinggi tersebut akan terus dilakukan proses evaluasi.

Gubernur Bali Janjikan Tempat Tinggal Baru untuk Korban Banjir Jembrana

Untuk langkah pembersihan material banjir, saat ini pihaknya masih menunggu kondisi yang ideal. "Untuk pembersihan akan dikerahkan. Ini kita akan bagi di tiap kecamatan. Tergantung kondisinya kalau besok sudah mereda benar, akan kita semprot," kata Sanusi.

Pemkab Malang juga telah mengerahkan tujuh alat berat untuk membantu proses pembersihan material akibat bencana alam tersebut ke sejumlah titik. Pengerahan alat berat tersebut dilakukan di sejumlah wilayah di Malang Selatan.

Stadion Gajayana Disiapkan Jadi Kandang Arema FC setelah Tragedi Kanjuruhan

"Alat berat tersebut ditempatkan di Kecamatan Donomulyo, Bantur, Sumbermanjing Wetan, Dampit, Tirtoyudo dan Ampelgading. Masing-masing kecamatan, diturunkan satu unit alat berat untuk atau penanganan dampak bencana yang memang berat," katanya.

Editor: Ihya Ulumuddin