get app
inews
Aa Text
Read Next : Menteri UMKM Maman Menangis saat Sidang Toko Mama Khas Banjar, Harap Hakim Ketuk Nurani

Pembiayaan UMi Bantu Selamatkan Kedai Ketan Wahyu setelah Terpuruk akibat Pandemi

Minggu, 31 Maret 2024 - 21:43:00 WIB
Pembiayaan UMi Bantu Selamatkan Kedai Ketan Wahyu setelah Terpuruk akibat Pandemi
Pemilik usaha kedai ketan punel, Surabaya terbantu berkat pembiataan ulta mikro (UMi). (Foto: MPI)

SURABAYA, iNews.id - Pandemi Covid-19 menjadi pukulan berat bagi pemilik Kedai Ketan Punel, Wahyu Darmawan. Saat itu dia kekurangan modal sampai akhirnya pembiayaan ultra mikro (UMi) Pegadaian memberi pertolongan.

Tiga pemuda berpeci duduk di kursi bambu Kedai Ketan Punel, Surabaya. Di atas meja tiga porsi ketan baru saja dihidangkan, lengkap dengan kopi tubruk dan wedang hangat di atas nampan.

Tak lama berselang, lima remaja bersarung datang menyusul, hingga seluruh kursi penuh terisi. Tawa pengunjung bersarung malam itu terdengar riuh, membuat suasa kedai semakin ramai.

Awal Ramadan lalu, Pemilik Kedai Ketan Punel Wahyu Darmawan menyiapkan ketan gratis untuk pelanggan yang pulang dari salat tarawih. Masing-masing satu porsi. Syaratnya, mereka harus datang bersarung dan berpeci.

Selain untuk promosi, ketan gratis sengaja disiapkan sebagai penghormatan atas datangnya bulan Ramadan yang suci. "Alhamdulillah, antusias tinggi," katanya, Jumat (30/3/2023).

Sajian ketan gratis awal Ramadan lalu bukan yang pertama diprogramkan oleh Wahyu. Hampir setiap momen penting, promo ketan gratis itu disajikan. Temanya juga berbeda-beda disesuaikan dengan momen saat itu. Seperti saat Hari Kartini, Hari Pahlawan atau peringatan kemerdekaan.

Pada Pemilu 14 Februari lalu misalnya, Kedai Ketan Punel juga menyajikan menu ketan anti golput. Ketan gratis itu diberikan bagi pengguna hak pilih yang baru saja mencoblos. Syaratnya, mereka menunjukkan bekas tinta biru di jarinya.

Strategi Wahyu mengenalkan ketan punel dagangannya ternyata berhasil. Sejak dirintis pada 2014 lalu, kedai yang terletak di Jalan Raya Darmo ini tidak pernah sepi. Hampir tiap malam deretan kursi di kedai itu penuh terisi.

Bahkan kedai yang semula hanya dijaga sendiri bersama istri kini harus dibantu empat orang karyawan. Jumlah itu kadang masih kurang, terutama saat akhir pekan.

Di Hari Sabtu atau Minggu, pengunjung Taman Bungkul selalu ramai. Saat itulah beberapa dari mereka singgah dan nongkrong di Kedai Ketan Punel milik Wahyu.

Beberapa pengunjung menuturkan, Kedai Ketan Punel menjadi pilihan favorit untuk nongkrong saat jalan-jalan ke Taman Bungkul. Tempatnya yang peris di pinggir jalan Raya Darmo membuat mereka betah untuk duduk berlama-lama.

"Asyik mas. Ngudud (merokok) ditemani wedang uwuh atau kopi tubruk sambil melihat jalanan yang ramai," kata salah seorang pelanggan Ahmad Musfid.

Tutup karena Pandemi

Capaian Wahyu bersama Kedai Ketan Punel hari ini tidak berjalan mulus begitu saja. Berbagai ujian pernah dia hadapi, termasuk di antaranya pandemi Covid-19.

Situasi itu benar-benar membuatnya terpukul. Bagaimana tidak Kedai Ketan Punel yang selama ini ramai pengunjung mendadak tutup karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut