get app
inews
Aa Text
Read Next : Musala Ponpes Al Khoziny Ambruk, 38 Santri Diduga Masih Terjebak Reruntuhan

Musala Ambruk di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, 91 Orang Diduga Masih Tertimbun Reruntuhan

Rabu, 01 Oktober 2025 - 08:19:00 WIB
Musala Ambruk di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, 91 Orang Diduga Masih Tertimbun Reruntuhan
Tim gabungan terus melakukan upaya evakuasi korban insiden Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. (Foto: BNPB).

SIDOARJO, iNews.idMusala ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur menimbun puluhan santri sejak Senin (29/9/2025). Hingga Selasa (30/9/2025) pukul 19.00 WIB, tim gabungan masih berjuang mengevakuasi korban yang berdasarkan data absensi tercatat 91 orang diduga masih tertimbun reruntuhan bangunan.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan, lebih dari 332 personel gabungan diterjunkan dalam operasi pencarian dan pertolongan korban di Ponpes Al Khoziny. Mereka bekerja secara bergantian untuk menjaga ketahanan fisik tim di lapangan.

"Upaya penyelamatan saat ini fokus secara manual dengan menggali lubang dan celah untuk mengevakuasi korban yang masih hidup," ujar Abdul Muhari, Selasa (30/9/2025) malam.

Menurutnya, penggunaan alat berat sementara belum dilakukan lantaran dikhawatirkan getaran dapat memperburuk kondisi bangunan yang sudah rapuh.

Abdul Muhari yang akrab disapa Aam, mengungkapkan tim SAR mendeteksi indikasi enam korban yang masih bertahan di salah satu segmen reruntuhan.

"Melalui celah yang ada, petugas telah menyalurkan makanan dan minuman untuk menjaga kondisi para korban," katanya.

Proses evakuasi selanjutnya menunggu asesmen Basarnas. Apabila dinyatakan tidak ada lagi korban hidup, tahap evakuasi menggunakan alat berat akan dilakukan untuk mengevakuasi korban meninggal dunia yang masih tertimbun.

Tim di lapangan juga tengah berkoordinasi dengan ahli konstruksi guna merumuskan langkah teknis. Tujuannya agar pembersihan puing dan jalur evakuasi dapat dilakukan secara aman tanpa menimbulkan reruntuhan susulan.

BNPB menegaskan koordinasi lintas instansi, termasuk TNI, Polri, Basarnas, serta BPBD, terus berjalan intensif demi mempercepat penanganan darurat.

Hingga Selasa malam, tercatat sebanyak 100 orang terdampak dalam insiden ini. Dari jumlah tersebut, 26 orang masih menjalani rawat inap, 70 santri diperbolehkan pulang, tiga orang meninggal dunia dan satu korban dirujuk ke rumah sakit di Mojokerto.

Sejumlah fasilitas kesehatan menjadi rujukan utama, di antaranya RSUD RT Notopuro, RS Siti Hajjar, RS Delta Surya, RS Sheila Medika, dan RS Unair.

Sebaran korban musala ambruk di rumah sakit:

RSUD RT Notopuro: merawat 40 pasien, delapan rawat inap, dua meninggal dunia.
RS Siti Hajjar: menangani 52 pasien, 11 rawat inap, satu meninggal dunia, satu dirujuk.
RS Delta Surya: enam pasien rawat inap.
RS Sheila Medika: satu pasien yang sudah pulang.
RS Unair: satu pasien rawat inap.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, dijadwalkan meninjau lokasi pada Rabu (1/10/2025). Kunjungan ini dilakukan untuk memberikan dukungan penuh terhadap penanganan darurat serta memimpin koordinasi di lapangan.

Rombongan BNPB bersama Deputi Bidang Penanganan Darurat, Mayjen TNI Budi Irawan, akan bertolak dari Jakarta pukul 06.00 WIB menuju Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, sebelum langsung meninjau lokasi musibah.

BNPB menilai insiden ini masuk dalam kategori kegagalan teknologi, sesuai Undang-Undang Penanggulangan Bencana Nomor 24 Tahun 2007. Dengan demikian, BNPB dapat memberikan intervensi lebih luas dalam penanganan darurat.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut