Mitigasi Perubahan Iklim, Kemenko PMK Ajak Pelajar Indonesia Tanam 10 Juta Pohon
Oleh karena itu, dia berharap semua pihak bersama-sama melakukan penanaman pohon. Termasuk dengan memasifkan gerakan menanam 10 juta pohon ke seluruh masyarakat. "Kami sebagai kemenko yang membidangi pembangunan manusia dan menjadi penanggungjawab gerakan nasional revolusi mental, tentu tidak mungkin bisa berjalan sendiri," ucapnya.
"Tentu SMK sebagai salah satu pilar di sistem oensidikan, harapannya berkontribusi besar, harapannya Astra membantu kami supaya kemandirian pangan dan buah-buahan bisa dilakukan," katanya.
Di sisi lain, Asisten Daerah Pemerintah Kabupaten Malang, Suwadji, menjelaskan, pihaknya bersyukur acara ini dilakukan di wilayahnya. Penetapan wilayah Kabupaten Malang sebagai gerakan awal penanaman 10 juta pohon juga menjadi kehormatan dan bakal berkomitmen mendukung program pemerintah pusat.
"Kami siap mengawal kegiatan ini dengan menyebarkan semangat menjaga lingkungan, khususnya menanam pohon kepada masyarakat Kabupaten Malang. Semangat ini juga harus terdistribusikan ke masyarakat, utamanya generasi muda yang akan jadi penerus," ujar Suwadji.
Dia juga kembali mengingatkan agar warganya bisa berkontribusi dalam penanaman pohon. Hal ini demi mendukung berbagai upaya konservasi maupun revitalisasi alam ini, khususnya yang ada di Kabupaten Malang. "Mudah-mudahan apa yang kita upayakan dapat membuahkan hasil maksimal," tuturnya.
Sementara itu, Head of CSR Astra Bima Krida Pamungkas, bersyukur SMK binaannya, SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen Malang, dipilih Kemenko PMK dalam program Gerakan Penanaman 10 juta Pohon ini. Menurutnya, pihaknya berkomitmen berupaya meningkatkan kapasitas SMK. Salah satunya SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen yang berbasis lingkungan dan melakukan konservasi dengan menggandeng beberapa mitra.
"Pada 2022 ini, kami pun sudah menanam pohon seluas 550 hektar bersama masyarakat desa binaan. Kami juga komitmen dalam pelestarian lingkungan dilakukan melalui konservasi pohon buah langka endemik nusantara," katanya.
Editor: Ihya Ulumuddin