get app
inews
Aa Text
Read Next : Bareskrim Polri Tindak Tambang Pasir Ilegal di Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi

Misteri Kutukan Pemberontakan di Mataram Kuno Berujung Letusan Gunung Merapi

Rabu, 30 Maret 2022 - 12:09:00 WIB
Misteri Kutukan Pemberontakan di Mataram Kuno Berujung Letusan Gunung Merapi
Salah satu peninggalan mataram kuno. (Foto: storymap).

SURABAYA, iNews.id - Kerajaan Mataram Kuno hancur pascabencana alam erupsi Gunung Merapi. Erupsi gunung itu pula yang menyebabkan ibu kota kerajaan terpaksa dipindahkan oleh Mpu Sindok pada 928 M. Saat letusan Gunung Merapi terjadi Raja Dyah Wawa tengah memerintah. 

Sayang kebesaran Kerajaan Mataram tak mampu melawan kehendak Tuhan melalui letusan dahsyat Gunung Merapi. Bahkan karena dahsyatnya letusan membuat Candi Bhumisambhara atau Candi Borobudur yang dibangun Samaratungga terkubur lahar dingin. 

Dikutip dari buku "13 Raja Paling Berpengaruh Sepanjang Sejarah Kerajaan di Tanah Jawa" tulisan Sri Wintala Achmad, Van Bammelen sampai mencetuskan teori letusan Gunung Merapi membuat puncaknya hancur. Lapisan tanahnya konon bergeser ke barat daya hingga membentuk Gunung Gendol dan lempengan Pegunungan Menoreh. 

Dari sanalah akhirnya Mpu Sindok melakukan langkah cepat dengan memindahkan pusat pemerintahan Mataram dari Jawa Tengah ke Tamwlang, Jawa Timur. Perpindahan ibu kota ini juga disebut Sejarawan Boechari sebagai bagian dari hukuman akibat adanya perebutan takhta kekuasaan yang sering terjadi di antara keluarga istana semenjak pemerintahan Rakai Pikatan atau Mpu Manuku. 

Fakta sejarah memang mencatat adanya perebutan kekuasaan dari kalangan Dinasti Sanjaya, yang diawali dari pemberontakan yang dilakukan Mpu Kumbhayoni yang ingin merebut tahta Medang dari Rakai Mamrati Mpu Manuku menjadi raja. Pemberontakan itu berhasil ditumpas oleh anak Rakai Pikatan bernama Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala. 

Pemberontakan selanjutnya terjadi saat Dyah Lokapala naik menjadi raja. Kali ini aktornya yakni Rakai Gurungwangi Dyah Saladu dan Rakai Panumwangan Dyah Dewendra. 

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut