Misteri Kematian Patih Gajah Mada usai Tragedi Perang Bubat

Pernyataan itu tercantum dalam Kidung Sunda, "Tidak berselang lama, maka mangkatlah pula Hayam Wuruk yang merana. Setelah ia diperabukan dan semua upacara keagamaan selesai, maka berundinglah kedua pamannya.
Mereka menyalahkan Gajah Mada atas malapetaka ini. Maka mereka ingin menangkap dan membunuhnya. Kemudian bergegaslah mereka datang ke kepatihan. Saat itu, Patih Gajah Mada sadar bahwa waktunya telah tiba.
"Maka beliau mengenakan segala perlengkapan upacara dan melakukan yoga samadi. Setelah itu, ia moksa menuju ketiadaan. Maka raja Kahuripan dan raja Daha yang mirip Siwa dan Buddha berpulang ke negara mereka, karena Majapahit mengingatkan mereka akan peristiwa memilukan yang terjadi"
Perbedaan pendapat dari dua sumber itu menjadi suatu kewajaran mengingat Kakawin Nagarakretagama yang menyatakan Gajah Mada meninggal karena sakit. Karya sastra Nagarakretagama lahir di era Hayam Wuruk yang merupakan gubahan Mpu Prapanca yang sangat menghormati Gajah Mada.
Sementara, amatlah wajar pula ketika Kidung Sunda menyatakan bahwa Gajah Mada mati moksa sesudah mengetahui akan dibunuh oleh Raja Kahuripan dan Raja Daha. Di mana mati moksa Gajah Mada dimaknai oleh Kidung Sunda sebagai bentuk kepecundangannya atas hukuman yang bakal diterimanya sesudah menjadi penyebab timbulnya perang Bubat.
Namun, perihal faktor penyebab meninggalnya Gajah Mada sampai sekarang belum bisa dipastikan kebenarannya oleh para sejarawan. Dikarenakan tidak ada bukti-bukti sejarah terpercaya yang sangat menguatkan perihal penyebab meninggalnya Gajah Mada.
Editor: Ihya Ulumuddin