Menteri LHK Siti Nurbaya Dikukuhkan sebagai Guru Besar Kehormatan UB
Ada tiga pijakan dasar utama yang menjadi modalitas kerja Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 yaitu Sustainable Forest Management, Environmental Governance, dan Carbon Governance. Semua langkah aksi telah dirancang secara rinci dan terintegrasi, agar dapat memberikan manfaat ganda berupa pengurangan terukur laju emisi, perbaikan dan peningkatan tutupan kanopi hutan dan lahan, perbaikan berbagai fungsi utama hutan seperti tata air, iklim mikro, ekosistem, konservasi keanekaragaman hayati; sekaligus sebagai sumbangan bagi kesejahteraan, kesetaraan dan kesehatan masyarakat serta tegaknya hukum.
"Implementasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 merupakan wujud nyata komitmen sektor kehutanan Indonesia, tidak hanya dalam skala nasional, namun juga kontribusi kepada dunia, kepada masyarakat global, serta sebagai legacy generasi saat ini kepada generasi yang akan datang," kata Siti Nurbaya.
Sementara itu Rektor Universitas Brawijaya Prof Nuhfil Hanani mengungkapkan bahwa pemberian gelar Profesor kehormatan dalam bidang Ilmu Manajemen Sumber Daya Alam, menjadi yang pertama di Fakultas Pertanian UB.
"Bidang ilmu ini sangat langka, tidak sampai jari lima di Indonesia. Selamat untuk Ibu Siti Nurbaya dan keluarga. Karena untuk menjadi profesor kehormatan sangat luar biasa kriterianya. Apalagi UB sudah menuju universitas kelas dunia," kata Nuhfil.
Dia menambahkan saat ini di perguruan tinggi secara nasional dan global, sedang terjadi kompetisi yang luar biasa. Maka tidak ada pilihan selain meningkatkan kualitas pendidikan, salah satunya dengan penambahan guru besar.
"Saya menandatangani SK Guru Besar ini di sepertiga malam saat bertugas di Dubai. Semoga menjadi pertanda pengukuhan Profesor kehormatan pada Ibu Siti Nurbaya ini menambah berkah bagi ilmu pengetahuan, pengabdian pada Bangsa dan Negara," katanya.
Editor: Ihya Ulumuddin