Menparekraf Sandi Ungkap Alasan Desa Wringinanom Masuk 50 Besar ADWI 2024

MALANG, iNews.id - Desa Wisata Wringinanom, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Desa tersebut memiliki daya tarik wisata dan sara memadai.

Menteria Pariwisata  dan Ekonomi Kreatif (Manperakraf) Sandiaga Salahuddin Uno menjelaskan, ada lima kriteria yang masuk dalam penilaian ADWI 2024, yang menyebabkan Desa Wringinanom masuk 50 besar nasional. Pertama, dari segi daya tarik wisata, ada produk wisata dan ekonomi kreatif, amenitas yang merupakan penyediaan sarana prasarana wisata desa wisata, serta daya pendukung desa wisata.

Baca Juga

Menparekraf Sandiaga Uno Sebut Desa Wisata Dongkrak Perekonomian Masyarakat

"Ketiga secara kelembagaan dan SDM, digital kreatif, dan resiliensi," kata Sandiaga Uno saat berkunjung ke Desa Wisata Wringinanom, Sabtu (27/7/2024).

Sandiaga menuturkan, Desa Wringinanom memiliki potensi yang luar biasa, sehingga wajar akhirnya masuk ke 50 besar ADWI 2024, hal ini menjadikan satu dari 9 desa wisata yang disumbangkan Kabupaten Malang.

Baca Juga

Menparekraf Kunjungi Hutan Pinus Mangunan, Wisata Andalan Kabupaten Bantul

"Alhamdulillah, di Kabupaten Malang penyumbang nomor dua terbesar di Indonesia, 9 desa wisata. Jadi yang terpilih adalah 50 besar seluruh indonesia dari total 6.016 desa wisata yang ada di Sabang sampai Merauke," tuturnya.

Kedatangan Sandiaga di Desa Wisata Wringinanom yang masuk kawasan penyangga Wisata Gunung Bromo ini disambut dengan tari beskalan dan kesenian tradisional bantengan, yang merupakan seni tradisional asli Malang.

Sandi juga menanam pohon jeruk di objek wisata petik jeruk di Wisata Banyu Maro, Desa Wringinanom hingga berkeliling desa di kawasan dataran tinggi Bromo.

"Saya diberi kesempatan melihat kebun jeruk dan saya tadi sempat melihat produk UMKM, selada air luar biasa. Keunggulan desa wisata ini adalah amenitas juga digitalisasi. Tidak akan pernah lupa saya disopirin oleh guide perempuan, berarti kesetaraan gendernya luar biasa," ungkap Sandiaga.

Editor: Kastolani Marzuki