Menhan Prabowo Serahkan Senjata Produksi PT Pindad ke Korps Marinir, Ini Jenisnya

Sebagai produk pengembangan pendahulunya yaitu SS1, SS2-V4 memliki peningkatan di performa, daya tembak, akurasi dan kemudahan pengoperasian. Panjang laras SS2-V4 adalah 500 mm dengan sistem kerja gas operated dan 2 mode penembakan, yaitu semi otomatis dan otomatis penuh.
Secara performa penembakan, SS2-V4 dapat menembakkan 720-820 butir peluru per menit dengan jarak tembak efektif hingga 600 meter. Alat bidik standar pada SS2-V4 adalah alat bidik mekanik – pisir & pejera yang dapat diatur serta memiliki kapasitas magasen 30 butir peluru.
Selanjutnya yakni senjata pelontar granat SPG-1A dengan kontrak TRAK/499/PDN/VII/2021/AL tanggal 30 Juli 2021 sejumlah 504 pucuk. Dengan kaliber 40 mm dan panjang laras 305 mm, SPG-1A kompatibel untuk dapat dipasang pada senapan serbu SS2-V4.
Sistem operasional tembak SPG1-V4 adalah brake open, single shot dengan jarak tembak maksimal 350 m dan kecepatan awal 75 m/detik. Munisi yang kompatibel dengan SPG1-V4 antara lain Practice HE (High Explosive), HEDP (High Explosive Dual Purpose), Illum, Tear Gas & Baton.
Terakhir yakni senapan metraliur (Sub Machine Gun) PM-3 dengan kontrak TRAK/497/PDN/VII/2021/AL tanggal 30 Juli 2021 sejumlah 95 pucuk. PM-3 merupakan senapan dengan mode penembakan semi otomatis & otomatis penuh berkaliber 9x19 mm.
Dengan ukuran yang ringkas yaitu 720 mm pada posisi standar serta 494 mm pada posisi terlipat, PM-3 merupakan senjata yang didesain untuk pertempuran jarak dekat. Jarak tembak efektif PM-3 adalah 75 m dengan kecepatan tembak 750-850 butir peluru/menit dan kecepatan awal penembakan 380 m/s.
Alat bidik standar pada PM-3 adalah alat bidik mekanik – pisir & pejera yang dapat diatur serta memiliki kapasistas magasen 30 butir peluru.
Editor: Ihya Ulumuddin