get app
inews
Aa Text
Read Next : Kisah Sunan Ampel, Wali Songo yang Bawa Islam dan Budaya Campa ke Jawa Timur

Mengenal Islam Putihan, Ajaran Sunan Giri yang Picu Polemik di Kalangan Wali Songo

Sabtu, 21 Mei 2022 - 17:44:00 WIB
Mengenal Islam Putihan, Ajaran Sunan Giri yang Picu Polemik di Kalangan Wali Songo
Kompleks makam Sunan Giri di Gresik, Jawa Timur. (Foto: Dok.Disparbud Gresik)

SURABAYA, iNews.id - Wali Songo konon memiliki perbedaan dalam metode penyebaran agama Islam di Pulau Jawa. Dua perbedaan mencolok terletak pada cara berinteraksi Islam dengan adat istiadat lama masyarakat yang mayoritas memeluk agama Hindu Buddha. 

Hal ini yang kerap kali memunculkan perdebatan dan istilah Islam putihan dan Islam abangan. Cara penyebaran Islam itu diperdebatkan antara kubu Sunan Giri yang didukung oleh Sunan Ampel dan Sunan Drajad, dengan kubu Sunan Kalijaga, Sunan Bonang, Sunan Muria, Sunan Kudus, dan Sunan Gunung Jati. 

Sunan Giri beserta Sunan Ampel dan Sunan Drajad memegang prinsip penyebaran agama Islam secara kaffah atau menyeluruh. Dalam artian kepercayaan Hindu Buddha atau animisme dinamisme harus dikikis habis dan dikubur, sebagaimana dikutip dari buku "Sunan Giri" dari Umar Hasyim. Rakyat harus dididik untuk mengamalkan ajaran agama Islam yang sejati. 

Adat istiadat lama yang tidak sesuai dengan akidah islami tahayyul harus dikikis. Bila tidak, ajaran agama Islam dan kepercayaan kepada Allah akan ternodai, yang akhirnya sampai jatuh pada lembah kemusyrikan. 

Sunan Giri berpendapat pelaksanaan syariat agama Islam di dalam bidang ibadah dan tauhid harus mengikuti jalan yang lurus, lempang menurut aslinya. Hal ini sebagaimana dijelaskan pada Alquran dan sunah Rasullulah Muhammad SAW. 

Sunan Giri memang tidak kenal kompromi dengan ajaran-ajaran warisan Hindu Buddha atau kepercayaan animisme dan dinamisme. Ibadah, fikih dan hukum Islam harus bersih dan tidak boleh dicampurbaurkan dengan ajaran-ajaran lama. Dari situ Sunan Giri kemudian disebut dengan nama Sultan Abdul Fakih. 

Itulah sebabnya maka aliran yang menganut pendirian Giri dinamakan golongan islam putih atau Islam putihan. Putih artinya bersih, lurus, suci, dan orang yang mengikuti aliran Islam putih ini disebut kaum putihan. Aliran Islam putih ini pun mendapat dukungan dari Sunan Ampel dan Sunan Drajad. 

Namun aliran Sunan Giri dikatakan sebagai Islam kolot dan terlalu ekstrem oleh golongan yang bersikap moderat. Dikatakan selanjutnya bahwa aliran Sunan Giri ini tidak mengerti situasi dan kondisi, tidak bisa menyesuaikan diri dengan masyarakat dan kurang bijaksana di dalam menerapkan hukum Islam di dalam masyarakat. 

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut