Mayat Pria Terikat Mengapung di Waduk Mojokerto, Diduga Korban Pembunuhan   

MOJOKERTO, iNews.id - Sesosok mayat laki-laki ditemukan warga mengapung di aliran Waduk Longstroge Kalimati, Desa Leminggir, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Kamis (26/8/2021). Saat ditemukan, mayat hanya mengenakan celana panjang dan tangan terikat tali rafia. 

Kuat dugaan, mayat tersebut korban pembunuhan. Sebab, selain tangan terikat, hidung korban juga mengeluarkan darah. 

Baca Juga

Gara-Gara Lupa Bawa Kondom, Pria Ini Tewas Usai Berhubungan Badan dengan Mantan Tunangan

Penemuan mayat ini pun menggerkan warga sekitar. Meski begitu warga sekitar tak berani mengevakuasi korban karena berada di tengah waduk yang dalam. Untuk mempercepat evakuasi, warga melaporkan temuan mayat tersebut ke Polsek Mojosari. 

Kepala Desa Leminggir Khusaeni, mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh warga yang melakukan olah raga pagi. Saat itu mereka melihat mayat sudah mengambang dan melaporkannya kepada perangkat desa. 

Baca Juga

Pemakaman Jenazah Covid-19 di Bojonegoro Pakai Kantong Mayat, Warga Ketakutan

"Lokasinya dekat lapangan desa. Posisinya mengambang. Diduga pembunuhan karena ada tangannya terikat tali rafia," katanya. 

Baca Juga

2,79 Juta Perempuan di Jatim Berstatus Janda akibat Covid-19 hingga Perceraian

Sementara itu penyidik Polres Mojokerto langsung datang ke lokasi untuk melakukan identifikasi dan memeriksa sejumlah saksi mata. Saat diangkat dari waduk terlihat kondisi mayat sudah kaku dan tangan terikat tali rafia. Sedangkan dari hidung darah terus keluar. 

Dari data yang di dapat, korban bernama Teguh Wahyudi (27 warga Desa Bandung Rejo, Kecamatan Karang Anyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Setelah dilakukan evakuasi korban dibawa ke RSUD Profesor dr Sukandar, Kecamatan Mojosari untuk diautopsi. 

Kapolsek Mojosari Kompol Heru Purwandi mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan atas temuan mayat terikat tersebut. "Kami hanya mendapat laporan ada mayat di waduk. Ada ikatan di tangan. Kami masih lakukan identifikasi apakah ada unsur pembunuhan," ujarnya. 

Editor: Ihya Ulumuddin