Marak Penjarahan Hewan Ternak dan Barang Pengungsi Erupsi Semeru, Polisi Perketat Penjagaan
LUMAJANG, iNews.id – Aparat gabungan TNI-Polri dan tim relawan memperketat pengamanan di pintu masuk lokasi bencana menyusul kabar maraknya penjarahan hewan ternak dan barang-barang milik para pengungsi erupsi Semeru.
Sejak Jumat (10/12/2021) pagi, aparat kepolisian tampak melakukan penjagaan ketat di pintu masuk Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo dan Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Setiap orang yang hendak masuk kawasan ini diperiksa identitas dan keperluannya.
Pengetatan akses masuk lokasi bencana ini terutama dilakukan terhadap relawan umum yang tak memakai seragam. Dari pantauan reporter MNC Portal Indonesia (MPI) di pintu masuk Desa Sumberwuluh dan Supiturang, petugas sempat menghalau beberapa pemuda yang dianggap tak memiliki keperluan mendesak untuk masuk ke lokasi bencana.
Setidaknya, dua pemuda yang berboncengan motor diminta petugas untuk putar balik lantaran bukan warga setempat. Perlakuan yang sama juga dilakukan bagi warga lain yang tak memiliki keperluan di lokasi bencana. "Selain untuk keamanan, juga agar tak terlalu banyak warga yang masuk ke lokasi bencana," kata salah satu petugas kepolisian.
Anggota BPBD Kabupaten Malang, Sarianto yang membantu proses evakuasi korban erupsi Semeru mengakui banyak warga yang datang melaporkan kehilangan barang barharganya.
"Kami datang untuk membantu warga mengevakuasi barang-barangnya. Karena rumah tak bisa ditempati akibat terkena abu vulkanis. Di sana banyak warga yang mengaku kehilangan barang berharga," kata Personel BPBD Kabupaten Malang Sarianto, Jumat (10/12/2021).
Editor: Kastolani Marzuki