get app
inews
Aa Text
Read Next : Banjir Bandang Terjang Probolinggo, 5 Jembatan Putus Ratusan Warga Terisolasi

Mahasiswa Asal Probolinggo Jadi Korban Tabrak Lari di China, Pelaku Beri Santunan Rp1,8 Miliar

Sabtu, 23 Januari 2021 - 20:45:00 WIB
Mahasiswa Asal Probolinggo Jadi Korban Tabrak Lari di China, Pelaku Beri Santunan Rp1,8 Miliar
Jenazah Muhammad Rendra Sampurna Wijayadi (21), telah dimakamkan di lokasi permakaman Islam di Xianyang, Provinsi Shaanxi, China. (Foto: Istimewa)

BEIJING, iNews.id - Seorang mahasiswa asal Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur (Jatim), Muhammad Rendra Sampurna Wijayadi (21), tewas karena menjadi korban tabrak lari di Kota Xianyang, Provinsi Shaanxi, China. Pelaku tabrak lari memberikan santunan kepada keluarga korban senilai 132.928 dolar AS atau sekitar Rp1,86 miliar.

Rendra meninggal dunia di rumah sakit Kota Xianyang pada 5 Januri 2021 setelah ditabrak kendaraan roda empat yang melaju tak terkendali pada 30 Desember 2020 dini hari. Sementara rekan korban yang sama-sama dari Paiton dan sekampus di Xianyang, Faiq Iqbal Ainun, mengalami luka ringan dalam kecelakaan yang terjadi di sekitar lingkungan kampus mereka itu.

Pelaku sempat melarikan diri sebelum akhirnya menyerahkan diri kepada pihak kepolisian pada 1 Januari.

Informasi mengenai pemberian santunan ini disampaikan Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar RI di Beijing Yaya Sutarya, Sabtu (23/1/2021).

"Santunan ditransfer langsung ke rekening orang tua korban di Paiton tanpa ada potongan apa pun," kata Yaya Sutarya.

Yaya mengatakan, selain santunan dari pelaku, keluarga korban masih akan mendapatkan asuransi jiwa yang nilainya sekitar Rp200 juta. Kemudian, biaya pengembalian SPP dari pihak Shaanxi Polytechnic Institute, Xianyang, tempat korban, Muhammad Rendra Sampurna Wijayadi menempuh pendidikan S1 Teknik Elektronik.

"Kalau asuransi sudah cair, Bapak akan kami kontak lagi untuk pengirimannya," kata Yaya saat menelepon Hatim, ayah korban, yang tinggal di Paiton.

Atdikbud dan staf Protokol dan Kekonsuleran KBRI Beijing sebelumnya telah menemui keluarga pelaku, pihak kepolisian, pihak kampus, dan mahasiswa Indonesia lainnya di kota itu. Atas nama keluarga korban, Yaya sudah menerima permintaan maaf dari orang tua pelaku.

"Kami telah bertemu para pihak tersebut di kepolisian Xianyang. Permintaan maaf sudah kami terima, namun kami tetap menyerahkan sepenuhnya proses hukum yang sudah berjalan," ujarnya mendampingi Koordinator Fungsi Protokol dan Kekonsuleran KBRI Beijing Victor Harjono.

Selain bertemu dengan para pihak, Yaya juga mendatangi pengurus masjid di Xianyang yang telah memberikan lahan untuk pemakamakan Rendra pada 7 Januari lalu.

Editor: Maria Christina

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut