Kisah Wali Songo dan Kematian Syekh Siti Jenar yang Kontroversial

BLITAR, iNews.id - Hubungan Syekh Siti Jenar atau Syekh Lemah Abang dengan Wali Songo selaku penasihat keagamaan di Kesultanan Demak Bintoro, berlangsung kontroversial. Sebagai sesama penyebar Islam di Nusantara, hubungan Wali Songo dengan Siti Jenar tidak harmonis.
Di mata Wali Songo, ajaran yang diperkenalkan Siti Jenar kepada masyarakat dianggap telah menyalahi syariat Islam.
Sementara, Syekh Siti Jenar bersikukuh tasawuf manunggaling kawula gusti atau bentuk lain dari wahdatul wujud yang dia ajarkan, adalah ajaran ketauhidan yang benar.
Dalam sejumlah kisah diceritakan, Wali Songo yang marah lantas menghukum Siti Jenar. Ja’far Shadiq atau Sunan Kudus ditunjuk sebagai eksekutornya.
Benarkah demikian? Berikut berbagai versi kematian Siti Jenar yang berkembang di masyarakat Jawa:
1. Dihukum Mati Wali Songo
Siti Jenar divonis mati oleh Wali Songo. Berdasarkan Serat Siti Jenar (1917), Babad Purwaredja dan Serat Niti Mani, penyebab dijatuhkannya hukuman mati karena ajaran Siti Jenar dianggap menyesatkan.
Untuk menghabisi Siti Jenar, Carita Purwaka Caruban Nagari menyebut, Sunan Kudus menggunakan keris pusaka Kanthanaga.
Pusaka itu milik Susuhunan Jati Purba atau Syekh Datuk Kahfi atau Sunan Gunung Jati yang dipinjam Sunan Kudus.
Pembunuhan yang berlangsung pada 1505 Masehi itu dilakukan di dalam Masjid Agung Sang Cipta Rasa Keraton Kasepuhan Cirebon. Jasad Siti Jenar dimakamkan di Mandala Anggaraksa, Cirebon.
2. Bukan karena Ajaran Sesat
Versi lain menyebut, hukuman mati yang harus diterima Siti Jenar bukan lantaran ajaran sesat. Ajaran manunggaling kawula gusti yang diajarkan Siti Jenar tidak sesat.
Bagi Wali Songo, kesalahan Siti Jenar adalah mengajarkan manunggaling kawula gusti kepada masyarakat umum secara terbuka. Karenanya dia harus dijatuhi hukuman mati.
3. Yang Dibunuh Wali Songo Ajaran Siti Jenar
Hukuman mati yang dijatuhkan oleh Wali Songo kepada Siti Jenar bukan dilakukan secara fisik.
Menurut para pengikut tarekat Akmaliyah, yakni tarekat yang diajarkan Siti Jenar, yang dibunuh Wali Songo adalah ajarannya.
Siti Jenar dilarang menyebarkan ajaran manunggaling kawula gusti kepada masyarakat umum secara terbuka.
4. Jenazahnya Diganti Bangkai Anjing
Karena dianggap telah mengajarkan kesesatan, Siti Jenar kemudian diadili oleh Wali Songo di masjid Demak. Siti Jenar divonis mati.
Di dalam masjid Demak, Sunan Kudus mengeksekusi Siti Jenar. Dalam Historiografi Jawa Tengah dikisahkan jenazah Siti Jenar kemudian diganti dengan bangkai seekor anjing.
Versi lain menyebut, Siti Jenar dihukum mati di Masjid Agung Sang Cipta Rasa Keraton Kasepuhan Cirebon. Jenazah Siti Jenar dimakamkan di area pemakaman Anggaraksa.
Kuburan Siti Jenar kemudian dikisahkan dibongkar dan jenazahnya diganti dengan bangkai anjing. Namun tiba-tiba jenazah Siti Jenar menjelma menjadi sekuntum melati.
Dari perubahan bunga melati yang harum itu, area pemakaman itu mendapat nama Pamlaten.
Editor: Agus Warsudi