Kisah Tunggul Ametung, Pusing Ditinggal Prajurit Tumapel yang Tak Lagi Setia
Tunggul Ametung menyatakan bahwa selama ini dirinya telah mencium sesuatu yang tak beres di Pakuwuan, sehingga menjadikan sekitar Pakuwuan sendiri dilanda ketidakstabilan.
Mendengar hal ini, Ken Dedes memberi tahu kepada suaminya yang sedang mabuk itu bahwa orang yang bikin kekacauan dan ketidakberesan di Tumapel sesungguhnya Mpu Gandring. Mendengar informasi dari istrinya ini, Tunggul Ametung kaget. Sebab selama ini ia tidak tahu bahwa Gandring telah bermain di belakangnya.
Ken Dedes menyatakan bahwa Gandring sendiri ingin menjadi Akuwu Tumapel. Karenanya, ahli pembuat senjata itu langsung mengorganisasi prajurit Tumapel, terutama dari kalangan tamtama.
Mendengar informasi dari Ken Dedes itu, Tunggul Ametung dengan pedang di tangannya langsung beranjak ke luar kamar yang dibuntuti oleh permaisurinya itu. Ia melihat suasana di luar yang diliputi ketegangan.
Di luar Pakuwuan itu, pasukan Ken Arok berhadap-hadapan dengan prajurit Tumapel yang berpihak kepada Tunggul Ametung. Melihat situasi yang tegang itu, Tunggul Ametung langsung bertanya kepada Ken Dedes, siapa dari dua pasukan yang berhadap-hadapan itu yang membela dirinya.
Ken Dedes menjawab yang membela akuwu Tumapel adalah pasukan Arok. Maka saat itu juga, Tunggul Ametung langsung bilang ke Ken Dedes untuk menyuruh Arok menghabisi Gandring.
Namun saat mendengar Ken Arok telah menghabisi nyawa Mpu Gandring, Tunggul Ametung justru bertambah bingung. Ia mengatakan bagaimana bisa Ken Arok membunuh Mpu Gandring, padahal sosok Gandring merupakan andalan Tunggul Ametung untuk membuat senjata.
Editor: Ihya Ulumuddin