Kisah Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Hampir Seadab yang Bangkainya Ditemukan Arkeolog
Koran De Telegraaf, 22 Oktober 1936, menulis sekitar 42 orang korban yang hilang. Versi lain menyebutkan, jumlah penumpang yang berhasil diselamatkan 153 orang. Sementara ada 70 orang, baik penumpang maupun awak kapal dilaporkan hilang.
Jumlah yang tidak pasti ini karena penumpang kapal tidak sesuai dengan manifes. Ada banyak kuli angkut pribumi yang tidak tercatat, kemungkinan merekalah yang banyak hilang.
Pandji Poestaka edisi 23 Oktober 1936 memberitakan kejadian tenggelamnya kapal ini. Bertindak sebagai nakhoda kapal yaitu BC Akkerman, yang usianya kala itu 43 tahun dan sudah berdinas selama 25 tahun. Dia baru dua minggu bekerja di Van Der Wijck.
Delapan pesawat udara jenis Dornier yang bisa mendarat di permukaan air dikirim untuk penyelamatan penumpang. Kapal dan perahu nelayan juga bergerak menyelamatkan korban Van der Wijck.
Sekitar 20 penumpang berhasil dievakuasi dengan pesawat dan dibawa ke Surabaya. Sementara perahu nelayan menyelamatkan puluhan penumpang, baik orang Eropa maupun bumiputera ke daratan.
Untuk memperingati peristiwa itu, sebuah monumen didirikan daerah kecamatan Brondong-Lamongan. Monumen Van Der Wijk ini berada di halaman Kantor Perum Prasana Perikanan Samudra Cabang Brondong yang berada di belakang gapura menuju Pelabuhan dan Tempat PeIelangan Ikan-Brondong.
Editor: Donald Karouw