Kisah Prabu Suhita, Raja Perempuan Kedua Majapahit yang Misterius
Setelahnya kaum perempuan Jawa telah menguasai takhta kerajaan, seperti yang ada di diri Pramodawardhani raja Medang periode Jawa Tengah keenam, kemudian Sri Isanatunggawijaya raja Medang periode Jawa Timur kedua, dan raja Majapahit perempuan pertama Tribhuwana Wijayatunggadewi, yang merupakan raja Majapahit ketiga.
Mengenai naik tahtanya Dewi Suhita di Majapahit dikisahkan pada berita Tionghoa yang berasal dari Kelenteng Sam Po Kong di Semarang. Pada berita tersebut menurut analisis sejarawan Slamet Muljana, Rani Suhita bernama Su-King-ta-ta, yang dalam berita itu disebutkan memerintah dari tahun 1427 sampai 1437.
Dengan demikian sudah jelas bahwa pemerintahan Bhre Daha pada tahun 1437, hanya merupakan selingan dari keturunan Bhre Wirabumi. Karena Rani Suhita tidak mempunyai keturunan, maka setelah kematiannya pada 1447, ia digantikan oleh Bhre Tumapel Sri Kertawijaya, yang merupakan putra Wikramawardhana dari seorang selir.
Dialah raja pertama Majapahit yang bukan keturunan Raden Sanggramawijaya. Sejak pemerintahan Sri Kertawijaya inilah tahta Kerajaan Majapahit menjadi rebutan antar berbagai keluarga.
Takhta Majapahit diduduki secara silih berganti oleh berbagai raja dari beberapa keluarga, yang bukan merupakan keturunan langsung dari Sanggramawijaya. Dengan demikian pemerintahan turun temurun dari bapak atau ibu kepada anak dari garis keturunan Sanggramawijaya hanya sampai pada Rani Suhita.
Editor: Ihya Ulumuddin