get app
inews
Aa Text
Read Next : Sejarah Gua Anggas Wesi yang Ditempati Darmaji Puluhan Tahun, Diyakini Miliki Sisi Gaib

Kisah Prabu Suhita, Raja Perempuan Kedua Majapahit yang Misterius

Selasa, 11 Oktober 2022 - 10:58:00 WIB
Kisah Prabu Suhita, Raja Perempuan Kedua Majapahit yang Misterius
Prabu Dewi Suhita. (ilustrasi wikipedia).

SURABAYA, iNews.id - Kerajaan Majapahit pernah dipimpun raja perempuan bernama Prabu Sri Suhita atau Dewi Suhita di masa Wikramawardhan. Namun, latar belakang raja perempuan kedua Majapahit ini tidak diketahui dan masih menjadi misteri

Sejarahwan Slamet Muljana pada buku "Babad Tanah Jawi" tulisan Soedjipto Abimanyu menyebut seorang Rani atau Prabu Sri telah memerintah di Kerajaan Majapahit. Tetapi tidak ada penjelasan siapa yang dimaksud sosok itu. Istilah Prabu Sri ditafsirkan Kusumawardhani yang memegang kekuasan karena mempunyai hak atas takhta dan mahkota kerajaan sebagai putri Prabu Hayam Wuruk. 

Di sisi lain, dapat juga ditafsirkan Putri Suhita, lahir dari perkawinan antara Kusumawardhani dan Wikramawardhana. Wikramawardhana memiliki selir, dari selir itu diketahui memiliki dua putra yakni Bhre Tumapel dan Sri Kertawijaya. Karena lahir dari selir, kedua tidak berhak mempunyai hak atas tahta dan mahkota kerajaan. 

Namun dari beberapa sumber sejarah naskah kuno seperti Kakawin Pararaton tak menyebut secara jelas nama Prabu Sri Suhita. Silsilah Prabu Sri Suhita muncul sebelum pemberitaan Perang Paregreg, sebagaimana juga dituliskan pada buku 
"Perempuan-Perempuan Tangguh Penguasa Tanah Jawa" dari Krishna Bayu Adji dan Sri Wintala Achmad. 

Tetapi yang jelas dari beberapa referensi dan penafsiran sejarahwan, Dewi Suhita berhak naik takhta karena merupakan putri dari Wikramawardhana dengan Kusumawardhani. 

Tampilnya Prabu Sri Suhita menjadi raja Majapahit menggenapi raja-raja wanita di tanah Jawa. Prabu Sri Suhita merupakan raja Majapahit keenam merupakan raja wanita di tanah Jawa kelima sesudah Ratu Jay Shima, raja Kalingga kedua.

Setelahnya kaum perempuan Jawa telah menguasai takhta kerajaan, seperti yang ada di diri Pramodawardhani raja Medang periode Jawa Tengah keenam, kemudian Sri Isanatunggawijaya raja Medang periode Jawa Timur kedua, dan raja Majapahit perempuan pertama Tribhuwana Wijayatunggadewi, yang merupakan raja Majapahit ketiga. 

Mengenai naik tahtanya Dewi Suhita di Majapahit dikisahkan pada berita Tionghoa yang berasal dari Kelenteng Sam Po Kong di Semarang. Pada berita tersebut menurut analisis sejarawan Slamet Muljana, Rani Suhita bernama Su-King-ta-ta, yang dalam berita itu disebutkan memerintah dari tahun 1427 sampai 1437. 

Dengan demikian sudah jelas bahwa pemerintahan Bhre Daha pada tahun 1437, hanya merupakan selingan dari keturunan Bhre Wirabumi. Karena Rani Suhita tidak mempunyai keturunan, maka setelah kematiannya pada 1447, ia digantikan oleh Bhre Tumapel Sri Kertawijaya, yang merupakan putra Wikramawardhana dari seorang selir. 

Dialah raja pertama Majapahit yang bukan keturunan Raden Sanggramawijaya. Sejak pemerintahan Sri Kertawijaya inilah tahta Kerajaan Majapahit menjadi rebutan antar berbagai keluarga. 

Takhta Majapahit diduduki secara silih berganti oleh berbagai raja dari beberapa keluarga, yang bukan merupakan keturunan langsung dari Sanggramawijaya. Dengan demikian pemerintahan turun temurun dari bapak atau ibu kepada anak dari garis keturunan Sanggramawijaya hanya sampai pada Rani Suhita.

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut