Kisah Prabu Jayanegara, Tewas Dibunuh Abdi Dalem gegara Suka Main Perempuan

SURABAYA, iNews.id - Raja kedua Majapahit Jayanegara mengakhiri hidupnya dengan tragis. Dia tewas dibunuh oleh abdi dalemnya sendiri karena kecewa sang raja tidak bijaksana dan senang bermain perempuan.
Pembunuhan ini terjadi setelah Prabu Jayanegara berhasil menumpas tiga pemberontakan di Kerajaan Majapahit yang dilakukan oleh para pejabatnya sendiri. Di masa itu, pemberontakan di internal Majapahit memasng masih cukup tinggi.
Berdasarkan catatan sejarah Slamet Muljana, dalam buku berjudul "Menuju Puncak Kemegahan Sejarah Kerajaan Majapahit, pemberontakan yang cukup dahysat yakni pemberontakan terakhir Kuti, meski akhirnya berhasil ditumpas oleh Gajah Mada.
Saat itu, Kuti berkomplot dengan sejumlah abdi dalem untuk membunuh Jayanegara. Hal itu dilakukan karena ketidakpuasan kebijakan yang diambil Jayanegara. Kala itu, Kerajaan Majapahit di bawah Jayanegara memiliki tujuh dharmaputra raja atau abdi dalem yakni Kuti, Semi, Pangsa, Wedeng, Juju, Tanca, dan Banyak.
Setelah pemberontakan Kuti gagak, benih-benih pemberontakan dari para abdi dalem ini masih muncul. Tujuannya sama, membunuh raja. Dari para abdi dalem ini masih menyisakan satu orang yang bertahan yakni Tanca, yang masih memendam ambisi membunuh raja.
Sembilan tahun pascaperistiwa Kuti, putri Tribuanarunggadewi dan Rajadewi Maharajasa yang merupakan dua putri keturunan Raja Kertanegara, tidak diizinkan menikah oleh Raja Jayanegara. Alasannya karena keduanya hendak dikawini oleh Jayanegara. Tindakan tak senonoh itu diterima kedua putri Kertanegara.
Editor: Ihya Ulumuddin