get app
inews
Aa Text
Read Next : Kisah Kelam di Coban Jahe, 38 Pejuang Kompi Gagak Lodra Gugur usai Pengkhianatan Pribumi

Kisah Pilu Anak-Anak Hasil Kumpul Kebo di Tangsi Militer KNIL Masa Kolonial Belanda

Senin, 25 Juli 2022 - 13:59:00 WIB
Kisah Pilu Anak-Anak Hasil Kumpul Kebo di Tangsi Militer KNIL Masa Kolonial Belanda
Djoemiha bersama keluarganya. Foto dibuat sekitar 1918 (foto: repro/ist)

Roosebooom menyatakan mendukung pergundikan. Begitu pula dengan Gubernur Jenderal Van Heutsz, penggantinya yang mantan perwira KNIL. Heutsz juga mendukung praktik pergundikan di dalam tangsi militer.  

Pada tahun 1911, perdebatan soal pergundikan berlangsung semakin sengit dan jumlah orang yang menentang bertambah banyak. Pada tahun 1913 Gubernur Jenderal Hindia Belanda A.W.F Idenburg, yakni pengganti Van Heutsz berani mengambil sikap beda.

Idenburg membuat pernyataan terbuka bahwa praktik pergundikan akan dihapuskan secara bertahap. Setelah tahun 1913 praktik pergundikan di dalam tangsi militer pun menurun drastis. Jumlah pergundikan terus menyusut.

Pada tahun 1919 Gubernur Jenderal J.P Graaf van Limburg Stirum secara resmi mengumumkan praktik pergundikan di dalam tangsi tentara, dilarang. S. Weijl, bekas anggota militer yang mendukung pergundikan mengeluhkan larangan itu.

Meski nilai agama dan susila melarang, baginya praktik pergundikan tidak bisa serta merta dihapuskan. “Penghapusan pergundikan akan mengakibatkan keburukan yang jauh lebih besar,” katanya seperti dikutip dalam Nyai & Pergundikan di Hindia Belanda.

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut