get app
inews
Aa Text
Read Next : Pertempuran Tegal dan Cilacap, Jejak Perlawanan ALRI Terhadap Agresi Militer Belanda 1947

Kisah Pengkhianatan Tentara Inggris dan Pertempuran 10 November di Surabaya

Jumat, 04 November 2022 - 07:39:00 WIB
Kisah Pengkhianatan Tentara Inggris dan Pertempuran 10 November di Surabaya
Kisah pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. (ilustrasi).

Moestopo menyeru sambil mengendarai mobil terbuka dan pedang terhunus di tangan. Dia menyeru sambil teriak-teriak di sepanjang jalan di Surabaya, menyadarkan rakyat atas bahaya yang sedang mengancam.

Moestopo pula yang turut menyeru berpidato lantang melalui radio pada malam harinya. Secara khusus ia memperingatkan kepada tentara Inggris dan NICA (Netherlands Indies Civil Administration), agar jangan mendarat di Surabaya. 

Namun tentara Inggris tetap mendarat di Surabaya, dengan diikuti tentara NICA yang membonceng tentara Inggris. Hal ini memicu gejolak rakyat Indonesia dan memunculkan pergerakan perlawanan rakyat Indonesia di mana-mana.

Tak berselang lama setelah tentara Inggris mendarat, dua orang perwira staf Mallaby menemui Gubernur Soerjo. Dua orang perwira staf Mallaby bermaksud untuk mengajak Gubernur Soerjo dan seorang wakil BKR untuk berunding dengan Mallaby. Tetapi undangan itu ditolak oleh Gubernur Soerjo dengan alasan ia harus memimpin rapat.

Tetapi kemudian Gubernur Soerjo memutuskan untuk mengirim Moestopo pimpinan BKR untuk berunding dengan pihak Inggris, dan bertindak atas nama pemerintah Jawa Timur. 

Sejumlah pejuang seperti dr Soegiri, pejuang Surabaya, Moh Jasin pimpinan polisi istimewa, serta Bung Tomo, belum menghasilkan kesepakatan. Bung Tomo merupakan orang yang paling menolak seluruh keinginan Jenderal Mallaby karena menganggap ada misi terselubung kedatangan tentara Inggris di Surabaya. 

Namun di perundingan kedua pada 26 Oktober 1945, terjadi kesepakatan antara pemerintah Indonesia yang diwakili Residen Sudirman, Ketua KNI Doel Arnowo, Wali Kota Surabaya Radjiman Nasution, dan HR Mohammad Mangundiprojo dari Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dengan Inggris.

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut