get app
inews
Aa Text
Read Next :  Surat Al-Quran yang Dibaca saat Bulan Ramadhan: Panduan Lengkap Meraih Berkah dan Khatam dengan Mudah!

Kisah Pengembaraan Bung Karno Mencari Tuhan hingga Takbir Menutup Perjalanan Hidupnya 

Selasa, 11 Januari 2022 - 12:40:00 WIB
Kisah Pengembaraan Bung Karno Mencari Tuhan hingga Takbir Menutup Perjalanan Hidupnya 
Presiden pertama RI Soekarno. (Foto: Instagram/ulama.nusantara)

Bung Karno merasa takjub dengan Al-Qur’an dan Hadist, tapi masih mencari Tuhan. Begitu juga konsep Tuhan dalam Hindu, Budha dan Kristen tidak memuaskannya. Dia merasa tidak menemukan Tuhan di sana, termasuk konsep yang digambarkan Haji Agus Salim.

Bung Karno mempelajari kitab-kitab ajaran agama. Dia membaca Al-Qur’an, Hadist dan banyak sumber lainnya. Dia juga membaca kitab-kitab yang berisi ajaran Hindu dan Budha. Dia pelajari semuanya dengan teliti.

Seperti yang ditulis Haji Achmad Noto Soetardjo dalam buku “Bung Karno Mentjari dan Menemukan Tuhan  (1963)”, Bung Karno sadar menemukan Tuhan tidak bisa diukur dari banyaknya buku yang dibaca atau banyak berdiskusi dengan orang alim.

Juga tak bisa diukur dari fasihnya membaca ayat kitab suci. Bung Karno justru akhirnya menemukan Tuhan dalam kalbunya, yang selalu bergetar setiap mengingat Wagimin, temannya yang miskin.

"Ini (getaran kalbu) mengalirkan energi yang dahsyat dalam dirinya untuk berjuang melepaskan belenggu kolonialisme yang menjerat  orang-orang seperti Wagimin,". 

Getaran-getaran kalbu yang membawa Bung Karno mendekat dan menemukan Tuhan. Termasuk ketika  memikirkan Utari, putri H.O.S Tjokroaminoto yang sempat jadi istri pertamanya, lalu ia ceraikan dalam keadaan masih suci demi cita-cita perjuangan. Kalbu Bung Karno juga bergejolak.

Kalbunya terus bergetar di setiap keheningan, mengingat dan memikirkan nasib Utari. "Itulah cinta. Siapa yang membuat ada cinta di kalbu seseorang? tentu semua itu tentang keberadaan yang gaib. Itulah akibat adanya Tuhan. Ia mencari terus!,” tulis Noto Soetardjo dalam buku  Bung Karno Mentjari dan Menemukan Tuhan (1963).

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut